Dampak Libur Panjang, 4 Daerah di Jatim Masuk Zona Merah
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menyatakan, akibat dampak libur panjang tersebut ada empat kabupaten atau kota di Jatim yang kembali masuk zona merah atau risiko tinggi Covid-19.
Keempat daerah tersebut yaitu, Kabupaten Situbondo, Jember, Jombang, dan Kota Batu yang kembali masuk zona merah. Padahal, tutur Khofifah, pada 1 November lalu semua daerah di Jatim tidak ada yang masuk zona merah.
"Pada Juli hingga 1 November 2020, sebanyak 13 zona merah di Jatim hilang sama sekali dan minggu lalu, kita harus melakukan kerja keras kembali karena empat daerah di Jawa Timur kembali merah," ungkao Khofifah di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim di Jalan Kawi, Kota Malang, Sabtu 5 Desember 2020.
Khofifah menerangkan dalam tiga kali momen libur panjang ada kenaikan kasus Covid-19 di Jatim. Ketiga momen tersebut yaitu, Libur Idul Fitri dengan penambahan 400 hingga 500 kasus dalam sehari.
Lalu, Libur Nasional Kemerdekaan 17 Agustus dengan penambahan sebanyak 650 kasus dalam sehari, dan terakhir libur panjang nasional pada 27 Oktober lalu ada penambahan sebanyak 400 hingga 500 kasus dalam sehari.
"Ketika kita melihat data seperti ini, maka tentu kita harus membangun kewaspadaan dan kehati-hatian, kesiapsiagaan, bahwa akan ada libur panjang akhir tahun. Apakah itu libur natal atau tahun baru," tuturnya.
Berdasarkan data tersebut, menurut Khofifah, tidak menutup kemungkinan bahwa akan terjadi lonjakan kasus Covid-19 saat momen liburan panjang akhir tahun. "Berikutnya menjelang libur panjang akhir tahun, kita bisa melihat dari data ini, ketika terjadi interaksi masyarakat yang mobilitasnya cukup tinggi, maka ada kecenderungan peningkatan kasus Covid-19 cukup signifikan," jelasnya.
Khofifah pun meminta Operasi Yustisi Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan harus terus digalakkan oleh pemerintah kabupaten atau kota di Jatim, untuk menekan kasus Covid-19 saat libur panjang akhir tahun.
"Pelapisan koordinasi ini memang harus kami lakukan dan tentu dengan cek lapangan dan seterusnya" katanya.
Sementara itu, Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta menyatakan siap mendukung langkah-langkah yang diambil oleh Gubernur Jatim dalam rangka menekan penambahan kasus Covid-19 di Jatim.
Selain akan menggalakkan operasi yustisi, Nico mengatakan akan melakukan penguatan kampung tangguh dan penguatan komunitas untuk menekan Covid-19.
"Selanjutnya kami tetap melakukan analisa dan evaluasi, sehingga perkembangan kasus hari per hari bisa diketahui dan diarahkan, sehingga mencapai target (penekanan Covid-19)," tutupnya.