Dampak La Nina, Musim Kemarau di Tuban Masih Kerap Diguyur Hujan
Puncak musim kemarau di Kabupaten Tuban terjadi pada bulan Agustus 2022. Kendati begitu, beberapa kali sejumlah wilayah di Tuban masih kerap diguyur hujan dengan intensitas ringan.
Hal itu dikarenakan adanya fenomena La Nina Aktif. Fenomena alam itu mengakibatkan terjadinya hujan meski dipuncak musim kemarau.
Bahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tuban memprediksi, hujan dengan intensitas ringan masih akan terjadi hingga bulan September 2022 kedepan.
"Saat musim kemarau ini, kenapa masih ada hujan dengan intensitasnya lumayan tinggi, itu dikarenakan adanya fenomena La Nina," terang Forecaster BMKG Tuban, Alia, Minggu 28 Agustus 2022.
Alia menjelaskan, Fenomena La Lina ini diprediksi akan masih tetap aktif dari sejak awal musim hujan tahun lalu hingga awal tahun 2023 kedepan.
Sehingga musim penghujan kemarin intensitasnya lebih tinggi dibandingkan pada tahun sebelumnya, sedangkan musim kemarau ini lebih basah jika dibandingkan dengan musim kemarau pada tahun-tahun yang lain.
"Bulan depan potensi hujan di wilayah Kabupaten Tuban masih tetap ada, karena berdasarkan monitoring La Nina, La Ninanya masih aktif yaitu statusnya lemah. Kemudian suhu muka laut di selatan pulau jawa itu lebih hangat dibandingkan biasanya," imbuhnya.
Diprediksi juga, pada bulan depan akan terjadi gangguan cuaca skala harian seperti Madden Julian Oscillation (MJO) kemudian gelombang Ekoatorial seperti Rossbi dan Kelvin.
Lebih lanjut, pada musim kemarau ini dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuka atau membersihkan lahan dengan cara melakukan pembakaran. Sebab, musim kemarau ini bisa menjadi faktor kenapa volume api ini bisa cepat meluas.
Advertisement