Dampak Kepulangan Habib Rizieq Sejumlah Pihak Mengaku Rugi
Dampak kepulangan Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi kemarin, 10 November 2020, menyebabkan banyak kerugian. Kerugian itu, tak hanya dialami para penumpang yang batal berangkat. Pun, dampaknya itu bisa menjadi multiplier effect.
Beberapa operator penerbangan menyebut, mereka harus menjadwalkan ulang penerbangan. Kerugian pun sudah tampak di depan mata.
Misalnya maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Meski sudah dipastikan mengalami kerugian, namun mereka belum mengetahui angka pastinya. Manajemen Garuda Indonesia belum melakukan hitung-hitungan karena masih fokus mengurus kebutuhan penumpang.
"Belum ngumpulin data. Ini masih fokus urusan penumpang," terang Dirut Garuda Irfan Setiaputra seperti dikutip CNN Indonesia.
Demikian juga dengan maskapai penerbangan Lion Air Group. Corporate Communication Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan sejak pukul 04.00-12.00 WIB, Selasa 10 November, terjadi keterlambatan keberangkatan dengan rata-rata penundaan selama 72 menit di Lion Air dan 62 menit di Batik Air karena menanti sejumlah penumpang yang terjebak kemacetan.
Adapun, jumlah keberangkatan dari Bandara Soekarno Hatta pada jam operasional tersebut terdampak sebanyak 43 penerbangan. Itu terdiri dari 17 penerbangan Lion Air dan 26 Penerbangan Batik Air.
Namun, Danang tak dapat menyebutkan total kerugian yang ditimbulkan. "Mengenai hal tersebut, saya belum bisa memberikan keterangan," katanya.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto menyebut setidaknya 5.951 calon penumpang pesawat terdampak kemacetan penyambutan kepulangan Rizieq. Dari sana, Novie mencatat 263 penerbangan mengalami keterlambatan terbang atau delay hingga 1-4 jam.
Tak hanya berdampak terhadap maskapai dan penumpang, operator bandara pun ikut terimbas, ia bilang enam bandara yang dioperasikan PT Angkasa Pura II (Persero) memohon perpanjangan jam operasi karena delay yang terjadi.
Pihaknya juga mencatat kerusakan fasilitas bandara, yakni dua set kursi di area kedatangan dan lahan tanaman di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.