Dampak Kekeringan di Lamongan Meluas, Menyasar di 15 Kecamatan
Krisis air bersih di Lamongan hampir memenuhi 'target'. Dari 15 kecamatan yang diprediksi berpotensi terdampak kekeringan, kini sudah mencapai 13 wilayah kecamatan yang harus digelontor air bersih.
Dari 13 kecamatan itu, terdiri 57 desa dan 114 dusun. Jumlah ini masih jauh dari prediksi Pemkab Lamongan yang menyebutkan 93 desa dan 182 dusun yang bakal terdampak kekeringan di 2024 ini.
Data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan menyebutkan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih di sejumlah dusun dan desa 13 kecamatan tersebut sebanyak 632 rit atau 3.262.000 liter air bersih sudah didistribusikan. "Sebanyak itu untuk memenuhi 19.125 kepala keluarga (KK) atau 76.962 jiwa, "kata Plt Kalaksa BPBD Lamongan, Joko Raharto, Jumat 17 Oktober 2024.
Lonjakan angka terdampak kekeringan ini, lanjut Joko Raharto, dinilai sangat tajam. Hanya dalam waktu sekitar satu setengah bulan, angka kenaikan lebih 100 persen.
Tercatat, pada 1 September 2024 lalu masyarakat yang terdampak kekeringan baru mencapai 3.521 KK atau 12.627 jiwa. Itu pun terdapat di 20 dusun, 15 desa yang berada di enam kecamatan.
"Alhamdulillah, dari lonjakan angka terdampak kekeringan itu. Kita masih bisa menanggulangi. Masih bisa dan siap mendistribusikan air bersih. Mudah-mudahan kondisi ini semakin menurun. Karena di beberapa wilayah sudah ada yang turun hujan," terangnya.
Selain mendistribusikan air bersih, BPBD Lamongan juga membantu fasilitas terkait kebutuhan tersebut. Hingga kini bantuan tersebut berupa 94 profil tank, 136 terpal dan 180 jiriken. Sebelumnya, 89 profil tank, 86 terpal dan 186 jeriken.
Fasilitas itu untuk penampungan dan pendistribusian air warga. Sedang air bersih yang kita droping khusus untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK)," tandas Joko Raharto.
Sekedar informasi, sesuai surat keputusan (SK) Bupati Lamongan tanggal 31 Mei 2024, Nomor : 188/680/KEP/413.013/2024 tentang Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan di Kabupaten Lamongan Tahun 2024, wilayah yang berpotensi terdampak kekeringan tercatat 15 kecamatan, 93 desa dengan 182 dusun.
Sedang di Lamongan terdapat 27 kecamatan dengan 464 desa dan 10 kelurahan. Adapun wilayah kecamatan yang mendominasi dampak kekeringan ini kebanyakan di wilayah Lamongan belahan selatan.