Dampak Jembatan Ambruk di Banyuwangi, Suplai Makan Warga Dikerek
Polisi memasang police line di sekitar area jembatan ambruk. Jembatan ini merupakan penghubung Desa Tegalharjo dengan Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Pemasangan police line ini untuk memastikan tidak ada warga yang mendekati lokasi tersebut.
Kapolsek Glenmore AKP Basori Alwi menyatakan, jembatan sepanjang 25 meter itu putus pada sisi timur. Badan jembatan sisi timur itu jatuh hingga ke sungai yang jaraknya sekitar 10 meter dari posisi awal jembatan.
“Jembatan itu putus ‘blek’. Yang sisi timur itu jatuh dan tidak bisa dilewati. Sudah kita pasang police line,” tegasnya, Kamis, 25 November 2021.
Pemasangan police line ini untuk mencegah masyarakat mendekati jembatan yang ambruk tersebut. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang diinginkan pasca ambruknya jembatan tersebut.
Basori menambahkan, di sisi perkebunan Glen Falloch, terdapat sekitar 20 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di sana. Saat ini mereka tidak bisa lagi mengakses jembatan tersebut. Meski demikian, menurut Basori, masih ada jalur alternatif yang dalam kondisi darurat bisa digunakan warga untuk menuju wilayah lain.
“Sebetulnya kalau mau aktivitas ke kota masih bisa lewat perkebunan memang jauh. Tapi kalau betul-betul darurat masih bisa dilalui. Tapi kan masyarakat kepingin cepat,” tegasnya.
Dia menambahkan, beberapa hari lalu pihak BPBD Banyuwangi bersama dinas terkait sudah datang meninjau lokasi. Informasi yang diterimanya, ada rencana untuk dibuatkan jembatan sementara. Namun jembatan ini sifatnya hanya untuk memudahkan akses masyarakat saja.
“Karena untuk memudahkan akses saja, mungkin hanya untuk akses orang,” tegasnya.
Mengenai para pelajar SDN 7 Tegalharjo yang melaksanakan belajar mengajar di sekolah, menurutnya, rencananya akan dipindahkan oleh pemerintah desa. Kepala desa setempat, kata dia, kebetulan memiliki semacam padepokan yang bisa digunakan sebagai tempat sementara untuk pengganti gedung sekolah.
“Yang sekolah di masjid rencananya akan dialihkan ke padepokan milik kepala desa,” ujarnya.
Dari pihak forum pimpinan kecamatan, lanjutnya, sudah mengambil langkah untuk menyiasati suplai barang bagi warga perkebunan yang terisolir. Untuk sementara suplai kebutuhan dilakukan dengan dikerek tali yang dibentangkan dari dua sisi jembatan.
“Kita dari forpimka sementara kalau barang yang sifatnya darurat dikerek dengan tali,” ungkapnya.
Untuk diketahui jembatan penghubung Desa Tegalharjo dan Karangharjo ambruk akibat tergerus air hujan pada Kamis, 18 November 2021 malam. Akibatnya, sebuah sekolah yakni SDN 7 Tegalharjo dan sekitar 20 KK yang tinggal di perkebunan Glen Falloch terisolir. Pelajar SD yang berasal dari luar perkebunan terpaksa belajar di masjid.
Advertisement