Dampak Jembatan Ambrol, Jalan Alternatif Lamongan Semakin Rusak
Pengalihan jalur arah selatan akibat ambrolnya Jembatan Ngaglik 1 Lamongan berdampak buruk terhadap kondisi jalan kabupaten. Beberapa titik jalan diketahui semakin rusak. Tidak sekadar berlubang, Tetapi, sudah mulai membentuk kubangan. Ini disebabkan volume kendaraan yang melintas di jalan tersebut semakin banyak.
Tidak hanya mobil kecil atau pribadi. Sering kali kendaraan besar seperti truk atau tronton dengan muatan melebihi tonase.
Jalan yang mengalami rusak parah di antaranya jalan raya yang melintasi Lamomgan, Sugio, Kedungpring dan Babat. Untuk jalur arah lebih ke selatan lagi, yaitu jalan Mantup-Sambeng-Ngimbang.
Tetapi, kerusakan terparah terjadi antara pertigaan Desa Plembon - Desa Sumlaran, Kecamatan Sukodadi. Karena, jalan ini merupakan jalur alternatif terpendek untuk bisa kembali ke jalur poros nasional Surabaya-Babat.
Seringkali terjadi kendaraan macet atau terguling di jalur ini. Terakhir Senin 4 April 2022 Subuh tadi. Truk bermuatan kayu terguling karena sang sopir tidak bisa mengendalikan kemudinya ketika terperosok di dalam kubangan jalan.
Kejadian ini kali ke tiga sejak pengalihan jalur akibat Jembatan Ngaglik 1 Lamongan ambrol, Selasa 29 Maret lalu. Tetapi, dua kejadian sebelumnya di jalur Lamongan - Sugio.
"Ini baru lima hari sudah tiga kendaraan yang terguling. Karena kondisi jalan rusak parah. Saya malah yakin seminggu lagi jalan tidak bisa dilewati," tutur Tiani, warga Desa Menongo, Kecamatan Sukodadi.
Kepala Dinas PU Bina Marga Lamongan, Sujarwo juga mengaku sempat disibukkan dengan kondisi demikian itu. Dampak kerusakan jalan tidak bisa dihindari karena jalan kabupaten masuk kelas III, sedang kendaraan yang melintas di atas kapasitas itu.
"Kami sangat berharap para sopir kendaraan menyadari dengan kondisi jalan di Lamongan. Jika lebih dari ketentuan seharusnya lewat jalan Daendels saja. Jalan kami semakin rusak parah," harapnya.
Sementara ini, lanjut Sujarwo masih menunggu selesainya proyek Jembatan Ngaglik 1, setelah itu dilakukan perbaikan. "Kami mengutamakan jalan nasional lebih dulu, karena kepentingannya lebih besar," tandasnya.