Dampak Gempa Blitar, Sebuah Rumah di Banyuwangi Roboh
Gempa Blitar magnitudo 6,2 yang kemudian pemutakhiran data oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjadi Magnitudo 5,9 terjadi pada Jumat, 21 Mei 2021 malam. Gempa ini berdampak di Banyuwangi, Jawa Timur.
Gempa yang berpusat 57 km arah tenggara Blitar ini membuat dapur rumah milik Baruq Ahmad, warga Dusun Krajan Desa Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru, ambruk. Beruntung tidak ada korban dalam kejadian rumah ambruk ini.
Mendapatkan informasi mengenai kejadian ini, personil Koramil Kalibaru segera menuju lokasi untuk melakukan evakuasi bagian rumah yang roboh. "Kami langsung mengecek lokasi untuk memastikan kondisi rumah tersebut," jelas Komandan Koramil (Danramil) Kalibaru Kapten Kav Mathori, Sabtu, 22 Mei 2021.
Selanjutnya, anggota Koramil Kalibaru berkordinasi dengan perangkat desa dan pemilik rumah untuk melakukan pembersihan dan perbaikan. Karena situasi yang tidak memungkinkan akhirnya gotong royong perbaikan rumah dilakukan pada Sabtu pagi ini.
Anggota Koramil Kalibaru bersama warga sekitar bahu membahu melakukan perbaikan rumah Baruq Ahmad yang mengalami kerusakan cukup parah. Separuh bangunan rumah di bagian dapur runtuh.
"Kami himbau masyarakat tidak panik tetapi tetap waspada apabila ada gempa," jelas Danramil.
Dia pun menyampaikan langkah-langkah yang bisa dilakukan warga dengan menerapkan prinsip drop, cover, dan hold on. Warga harus tetap di dalam ruangan sampai guncangan berhenti dan hindari penggunaan lift saat gempa terjadi. Jika berada di luar rumah warga diminta mencari area terbuka yang jauh dari pohon, gedung, atau tiang listrik.
"Setelah gempa usai, hitunglah sampai 60 untuk mengantisipasi adanya gempa susulan, hentikan kendaraan jika anda sedang mengemudi, Jika ada ancaman tsunami, segera evakuasi dan menuju tempat yang lebih tinggi," ujarnya.