Dampak Covid, Seratusan Anak Bondowoso jadi Yatim Piatu
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia lebih satu tahun membuat banyak anak di Bondowoso Jawa Timur menjadi yatim piatu. Dari catatan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bondowoso ada 178 anak kehilangan bapak dan ibu lantaran meninggal dunia terpapar Covid-19.
Kepala DPPKB Bondowoso dokter Agus Suwardjito mengatakan, pendataan awal data anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang orangtuanya meninggal terpapar Covid-19 bersama Dinas Kesehata (Dinkes) sebanyak 198 anak.
"Setelah didata ulang langsung di lapangan melibatkan camat, kepala desa, penyuluh KB, Dinsos, dan Dispendukcapil ketemu 178 anak yatim piatu dan sudah by name by address," kata dokter Agus, Jumat, 27 Agustus 2021.
Ratusan anak yatim piatu tersebut, menurut dia, nantinya diberikan pendampingan pemberdayaan psikologis anak. Melalui pengasuhan oleh saudara atau di panti asuhan bagi yang tidak memiliki pengasuh. "Bagaimana metode pengasuhan, kami menunggu instruksi Pemprov Jatim, karena data daerah lain belum selesai," terang mantan Direktur RSUD dr.Koesnadi Bondowoso ini.
Yang jelas, kata dokter Agus, DPPKB tidak sendirian dalam menangani anak yatim piatu yang bapak ibunya meninggal terpapar Covid-19. "Kami akan terus berkoordinasi dengan Dinkes, Dinsos, dan Disdikbud dalam menangani anak yatim, baik metode pengasuhan maupun metode belajarnya," jelas mantan Kepala Dinkes Bondowoso.
Pj. Kepala Dinsos Bondowoso, Anisatul Hamidah menambahkan, sebanyak 178 anak menjadi yatim piatu karena orangtuanya meninggal terpapar Covid-19, usianya bervariasi. Mulai 8 - 10 tahun, bahkan ada yang belum berusia setahun. "Dari data itu kita inventarisasi untuk memastikan mendapatkan pendampingan psiko-sosial sesuai usianya," jelasnya.
Untuk itu, Anis -panggilan karib Anisatul Hamidah berharap masyarakat melaporkan ke Dinsos Bondowoso, jika menemukan anak yatim piatu ditinggal orangtuanya yang meninggal terpapar Covid-19. "Ini agar mendapatkan advokasi dan pengasuhan dari Tagana, TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan), dan tim lain di Dinsos," tandasnya.
Advertisement