Dampak Corona, Penumpang Kapal Penyeberangan Turun Signifikan
Pandemi Covid-19 membawa dampak pada perekonomian. Salah satunya pada sektor pelayaran di pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. Sejak awal Maret 2020 terjadi penurunan jumlah penumpang, yang sangat signifikan pada pelayaran di Selat Bali.
"Jadi data yang kami peroleh sejak 1 sampai 17 Maret 2020 penumpang pejalan kaki cukup signifikan turunnya. Menyentuh angka 58 persen dibanding tahun 2019 lalu," kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang, Fahmi Alweni, Kamis 19 Maret 2020.
Pria yang kerap dipanggil Fahmi ini menambahkan, untuk kendaraan roda dua terjadi penurunan penumpang sebesar 38 persen. Sedangkan kendaraan roda empat pribadi penurunannya sebesar 26 persen.
Kondisi yang berbeda justru terjadi pada kendaraan angkutan logistik sembako. Jumlahnya justru mengalami peningkatan. Meskipun angka peningkatannya relatif kecil.
"Namun kendaraan logistik truk cenderung meningkat, naik 3 persen," jelasnya.
Menurut Fahmi, berkurangnya produktivitas traffic di Pelabuhan Ketapang ini menandakan intruksi pemerintah agar masyarakat berdiam di rumah sudah berjalan.
Kondisi ini sangat dirasakan operator Kapal penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. Sejak menyebarnya Covid-19 penumpang terutama turis-turis mancanegara turun cukup banyak.
Pada kondisi normal, paling tidak, dalam satu trip minimal ada 20 turis mancanegara yang menyeberang menggunakan kapal.
"Nah, sekarang kita lihat hanya 3 atau 4 orang saja. Ini sangat berpengaruh terhadap demand yang ada di selat bali sendiri," kata Sunaryo, Manager Cabang PT. DLU, selaku operator kapal penyeberangan.
Ketua DPC Gapasdap Banyuwangi, Putu Widiana menyatakan, penurunan penumpang memang sudah dirasakan sejak awal Maret 2020. Penumpang pejalan kaki, kendaraan roda dua dan roda empat pribadi mengalami penurunan yang signifikan.
Dia pun menyebut sempat muncul wacana untuk mengurangi kapal yang beroperasi. Tapi wacana itu masih ditunda karena ada perayaan Nyepi.
"Nyepi ini supaya berjalan lancar. Tapi nanti kita lihat kalau memang perlu kita turunkan jumlah trip atau jumlah kapal yang beroperasi kita coba turunkan. Supaya sama-sama bisa jalan," tegasnya.
Advertisement