Dampak Banjir di Kota Malang Rusak Dua Bangunan
Banjir yang melanda Kota Malang pada 25 Oktober 2021 kemarin menyebabkan dua bangunan rusak akibat tertimpa pohon dan tersambar petir. Dua bangunan tersebut berupa masjid di Kecamatan Sukun dan rumah warga yang tertimpa pohon tumbang di Kecamatan Blimbing.
"Kalau kemarin tidak ada rumah yang sampai terdampak banjir. Yang terdampak hanya masjid dan satu rumah tertimpa pohon tumbang tapi tidak ada korban jiwa dan tidak sampai mengalami kerusakan parah," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Alie Mulyanto pada Selasa, 26 Oktober 2021.
Dari dua kerusakan tersebut, ujar Alie, pihaknya masih belum mendata berapa total jumlah kerugian secara rinci. Namun dia memperkirakan kerugian mencapai jutaan rupiah.
"Untuk mengantisipasi dampak dari pohon tumbang kami berkoordinasi dengan Satpol-PP dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mendata pohon yang sudah tua. DLH kan punya alat pendeteksi usia pohon," katanya.
Alie mengatakan bahwa bencana banjir yang melanda Kota Malang kemarin tidak sampai berdampak ke pemukiman warga dan juga luapan air hanya berlangsung selama 15 menit, kemudian beranjak surut.
"Air tidak sampai meluap ke pemukiman warga. Hanya menggenangi ruas jalan saja. Juga pengendara sudah tidak ada yang melintasi ruas jalan di sekitar Kedawung dan Borobudur. Jadi tidak sampai terdampak ke pengendara motor," ujarnya.
Untuk terus meminimalisir dampak banjir, BPBD Kota Malang bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait terus melakukan normalisasi drainase dari sumbatan sedimen dan sampah.
"Kami terus menggalakkan gerakan angkat sampah dan sedimen untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh banjir dan tetap mengimbau agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan," katanya.
Advertisement