Damkar Lamongan Jadi Langganan Edukasi Anak TK dan Wali Murid
Pemadam Kebakaran (Damkar) tidak hanya dikenal sebagai petugas penakluk api. Kini, peran dan tugasnya lebih merakyat.
Terkadang menangkap ular dan tawon, menolong kucing tercebur sumur, hingga melepas cincin yang sulit dilepas dari jari. Singkat kata, tergantung permintaan pelayanan dan siaga 24 jam.
Tidak heran, jika aksi para petugas damkar yang tidak jarang membuat kagum itu banyak mengundang simpati dan pujian masyarakat. Sehingga, apa yang dilakukan para petugas Damkar ini sering dijadikan tauladan bagi generasi mendatang.
Buktinya, Damkar Lamongan kini banyak dijadikan sarana edukasi bagi lembaga sekolah. Bahkan, lebih banyak dari lembaga pendidikan taman kanak-kanak (TK).
"Hampir sepekan sekali kita melayani permintaan edukasi kepada anak-anak TK. Tidak hanya dari lembaga dalam kota, tapi dari kecamatan-kecamatan lain," kata Koordinator Lapangan Damkar Lamongan, Suwanto Selasa 14 Pebruari 2023.
Banyaknya permintaan edukasi oleh para lembaga sekolah, lanjut Suwanto, Damkar Lamongan semakin senang. Karena, bisa sekaligus dijadikan sarana sosilalisasi. Yakni, soal cara pemadaman api jika terjadi kebakaran di rumah atau di dapur dengan cepat.
"Kalau kita diminta edukasi untuk anak TK kita malah senang. Karena, orang tua murid pasti ikut. Jadi selai memberi pengetahuan kepada anak-anak, sekaligus membelajari para ibu-ibu bagaimana mengatasi kebakaran terjadi saat memasak," paparnya.
Pembelajaran pemadaman, bisa dilakukan secara manual dengan.menggunakan handuk atau kain basah dan alat modern seperti APAR. Sedang para wali murid, ada yang langsung berani ada yang tidak.
"Untuk mengatasi rasa panik gimana pak? Saya takut malah terbakar, tanya seorang ibu wali murid TK Muslimat NU Lamongan,
Suwanto pun menjawab dengan sabar. Bahwa, kepanikan dalam hal menghadapi kebakaran di dapur, satu-satunya harus lewat praktik latihan.
"Sama, awal-awalnya saya tugas menjadi anggota damkar, ketika ada telepon saya ndrodog. Pasti ada kebakaran dan saya juga takut awalnya. Tapi, lama-lama sudah biasa karena praktik langsung. Monggo dicoba, "ajaknya, kepada wali murid.
Tantangan itu akhirnya dicoba dan berhasil. Baik memadamkan api secara manual maupun dengan APAR. Begitu, berhasil mendapat aplaus yang lain termasuk para siswa TK.
Praktik selesai, semua anak TK diajak keliling naik mobil damkar. Setelah itu diguyur air dari tangki damkar