Damkar Lamongan Evakuasi Ular Sanca Sepanjang 6 Meter
Petugas pemadam kebakaran (Damkar) Lamongan mengevakuasi ular sanca kembang yang berkeliaran di perkampungan warga. Kali ini, dilakukan di rumah Abdul Mukti, 59 tahun, warga Dusun/Desa/Kecamatan Kembangbahu, Lamongan. Seekor ular sanca kembang sepanjang 6 meter ditangkap di kandang ayam, Minggu 20 Februari 2022, dini hari.
Penangkapan ular seberat kurang lebih 40 kilogram ini merupakan kali ke-6 dalam Februari ini. Tapi, tidak hanya ular jenis ini saja. Sebelumnya ada ular kobra dan lainnya.
"Kalau mengevakuasi ular sebesar ini lebih mudah. Tapi kalau sejenis kobra lebih lama dan mengandung unsur bahaya. Apa lagi kalau penangkapan berada di dalam rumah," kata Suhar, salah seorang petugas Damkar Lamongan.
Adapaun kronologis penangkapan ular di Kembangbahu dini hari tadi, sambung Nurhadi, petugas damkar lainnya, berawal ketika piket regu 2 mendapat telepon dari warga sekitar pukul 03.00 WIB. Menginformasikan di rumah Abdul Mukti diketahui ada ular besar.
"Warga meminta kami untuk mengevakuasi karena warga ketakutan. Saat itu juga tim damkar meluncur ke tempat kejadian," tuturnya kepada ngopibareng.id.
Ternyata benar, secepatnya petugas damkar segera bertindak dan berhasil mengevakuasi hanya dengan waktu tidak lebih 30 menit. Ular lebih mudah dilumpuhkan karena berada di dalam kandang dan sudah tidak bergerak. "Ini dikarenakan ular dalam posisi kenyang. Karena perutnya terlihat membesar. Pasti habis memangsa ayam," imbuh Nurhadi.
Dugaan itu dibenarkan Abdul Mukti, pemilik rumah. Karena, sebelum ini ayam miliknya di dalam kandang sering hilang. Bahkan, dia sempat curiga kalau ayamnya hilang dicuri orang. "Ternyata waktu itu Pak Abdul Mukti mendengar ayam peliharaannya berisik. Dan ketika dilihat, bukannya ada orang tapi melihat ular," ujar Suhar menimpali.
Kini, ular itu masih di kantor Damkar Lamongan Jalan Veteran, Lamongan. Rencana hendak dikirim ke BKSDA Surabaya. Ini setelah rencana dikirim ke Maharani Zoo Lamongan, ditolak.
"Kami sudah komunikasi, tinggal menunggu kabar kapan dikirim. Untuk Maharani Zoo kami memahami jika mereka menolak. Karena selama pandemi pengunjung sepi dan kayaknya keberatan biaya makannya," pungkas Nurhadi.
Advertisement