Damkar Lamongan Disibukkan Pemadaman Kebakaran Lahan
Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Lamongan disibukkan beragam tugas dalam seminggu terakhir. Tidak ada kata istirahat, setiap hari selalu ada kobaran api kebakaran yang harus dipadamkan.
Bahkan, di selang waktu hari yang sama, masih saja warga per orangan yang membutuhkan bantuannya. Seperti menangkap ular atau biawak di dalam rumah hingga melepas cincin yang melilit jari.
Menurut Kabid Damkar Satpol PP Pemkab Lamongan, Siswanto, kobaran api yang setiap hari harus dipadamkan belakangan ini adalah akibat kebakaran semak lahan. Bisa jadi sehari lebih satu lokasi kejadian. Bisa dua atau tiga kejadian. Terkadang terjadi di satu koordinator wilayah (korwil), bahkan terkadang menyebar empat korwil yang ada.
Yakni, Damkar Korwil Lamongan, Paciran yang berada di daerah pantai utara (pantura), Babat untuk wilayah barat dan Korwil Ngimbang untuk daerah Lamongan selatan. "Kalau kejadian bersamaan dan besar di korwil berbeda ini terkadang kita sempat was-was. Tapi Alhamdulillah selama ini selalu bisa kita batasi," katanya, Sabtu 17 Agustus 2024.
Siswanto lebih jauh mengungkapkan, kebakaran yang sering terjadi belakangan ini adalah kebakaran lahan semak atau rerumputan. Setia hari selalu ada. Adapun penyebabnya kadang orang menilai sepele. Yakni. Akibat bara api puntung rokok atau orang bakar sampah dan ditinggal begitu saja.
Seperti hari ini, Sabtu 17 Agustus 2024, ada dua kejadian lahan. Pertama, kebakaran ilalang yang ada di lahan seluas 700 meter per segi yang di Dusun Kaotan, Desa Sumberrejo, Kecamatan Lamongan.
Damkar Lamongan dipaksa menurunkan dua armada mobil damkar untuk melumpuhkan kobaran api di lahan milik CV Alesha Property pada pukul 09.30 tersebut. Sumber api dipastikan dari pembakaran sampah.
Kedua, kebakaran terjadi di lahan semak belukar tanah eks bondo deso di Lingkungan Sawunggaling, Kelurahan, Kecamatan Babat. Luas lahan 70x60 meter persegi itu dekat pemukiman. "Dua kejadian itu penyebabnya sama. Sumber api berasal dari pembakaran sampah. Kedengarannya sepele yang terbakar hanya semak atau lahan. Tapi, jika api terus membesar dan di lahan luas sangat luas, bahaya lebih besar," terangnya.
Untuk itu Kabid Siswanto mengimbau kepada masyarakat untuk tidak sembrono membuang puntung rokok dan membakar sampah sembarangan. "Musim kemarau ini semua serba kering, benda apapun baik kertas atau rumput mudah terbakar. Kalau bakar sampah harus ditunggu dan setelah selesai diusahakan disiram atau dipastikan sudah tidak ada bara api," pintanya.