Damkar Lamongan Dimintai Bantuan Perbaiki Pintu Toko Macet, Warga Ketergantungan apa Manja?
Ketergantungan warga Lamongan terhadap petugas pemadam kebakaran (Damkar) semakin menjadi. Bahkan, permintaan bantuan warga pun mulai menyimpang jauh dari tugas dan fungsi Damkar sebenarnya.
Kalau berhubungan dengan ancaman atau penyelamatan nyawa manusia atau hewan masih wajar. Seperti menangkap ular, biawak atau mengamankan tawon vespa. Tetapi kalau permintaan bantuan soal pintu macet, ini di sudah di luar kewajaran.
Tetapi, petugas Damkar Lamongan pantang menolak permintaan bantuan. Selagi tidak ada tugas wajib dan berat, siapa pun akan dilayani.
Seperti kejadian semalam, Rabu 22 Januari 2025 pukul 23.17 WIB. Damkar Korwil Paciran menerima telepon warga, dimintai bantuan oleh karyawan toko es krim di Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran.
Yakni, Mutiara Nur Haliza, 22 tahun, asal Desa/Kecamatan Kuto Winangun, Kebumen, Jawa Tengah, salah seorang karyawan, meminta bantuan karena pintu dorong harmonika di tokonya macet. Alias tidak bisa digeser
Dalam waktu sekejap, beberapa Damkar Korwil Paciran datang ke lokasi kejadian. Setelah petugas melakukan pemeriksaan. Ternyata, kancing pengaman pintu harmonika yang macet di bagian atas. "Karena kita kesulitan menutup pintu dan sudah larut malam, akhirnya ada yang berinisiatif menelepon Damkar, " tutur Udin, petugas Damkar Korwil Paciran.
Tidak butuh waktu lama, kendala pintu macet itu pun bisa terselesaikan. Pintu harmonika bisa difungsikan kembali. Kejadian ini paling unik menjadi bahan guyonan di kalangan petugas Damkar. Karena, ini merupakan permintaan bantuan paling unik dan kali pertama.
Muncul pendapat, apakah segala sesuatu harus meminta bantuan damkar ini karena masyarakat sudah menaruh kepercayaan penuh kepada damkar atau sekedar iseng. Apa warga Lamongan ini terlalu ngalem (manja), kalau ada apa-apa selalu minta bantuan Damkar? Semisal kalau ada ayam gak bisa ngendok (bertelur) masa juga mau minta bantuan damkar? Terus, ingin ambil rapor sekolah juga minta bantuan Damkar," ujar salah seorang petugas bercanda sembari tertawa ngakak.
Advertisement