Sarang Tawon Diameter 50cm Dievakuasi dari Rumah Warga Banyuwangi
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi mengevakuasi sarang tawon ndas dari rumah warga. Lokasinya Perumahan Kertosari Land Blok D12, Jumat, 1 Desember 2023. Petugas sempat kesulitan untuk menjangkau sarang lebah. Sebab, posisi sarang lebah berada di sudut paling tinggi dalam plafon rumah.
Keterangan pemilik rumah, Febri Wijayanto mengetahui keberadaan sarang lebah tersebut sekitar seminggu lalu. Dia diberitahu tetangganya yang kebetulan sedang melakukan renovasi rumah.
“Tempatnya di dalam atap, setelah di lihat sarangnya besar,” jelas warga berusia 33 tahun itu.
Setelah mengetahui keberadaan tawon tersebut, dirinya segera melaporkan ke Dinas Damkarmat agar bisa segera dievakuasi. Dirinya takut lebah-lebah tersebut menyengat warga. Karena tawon tersebut cukup agresif.
“Takutnya dibiarkan terlalu lama tambah besar sarangnya,” tutur Febri Wijayanto.
Mendapatkan laporan tersebut, petugas Dinas Damkarmat segera menuju lokasi. Sebelum beraksi, petugas melakukan observasi. Selanjutnya petugas memutuskan melakukan evakuasi sarang lebah dari atap. Petugas naik ke atas genteng dengan mengenakan pakaian anti lebah.
“Tadi lebahnya sempat berhamburan keluar dari sarang,” jelas salah seorang petugas Dinas Damkarmat, Slamet Budi Hartono.
Melihat kondisi ini, petugas kemudian menyemprot lebah-lebah tersebut dengan semprotan serangga dan memberikan minyak tawon di dekat sarangnya. Cara ini cukup ampuh, setelah menunggu beberapa lama, jumlah lebah yang berkeliaran semakin berkurang. Akhirnya sarang lebah berhasil dievakuasi. Ukurannya cukup besar, kurang lebih berdiameter 50 cm.
Slamet menyatakan, kendala dalam proses evakuasi sarang lebah ini karena lokasinya yang tersembunyi di dalam plafon dan berada di sudut yang sulit dijangkau. Sarang lebah ini menurutnya juga tertutup list plang.
“Kalau sarangnya kelihatan atau berada di tempat terbuka akan lebih mudah. Kurang lebih satu jam sudah berhasil kita selesaikan,” ujarnya.
Tawon endas ini memiliki nama latin Vespa affinis yang merupakan Ordo Hymenoptera dari Phylum Arthropoda. Tawon Vespa merupakan serangga sosial dan pemangsa serangga dan atau Arthropoda lain.
Dibanding tawon-tawon lainnya, tawon endas atau tawon Vespa ini memiliki tubuh yang sedikit lebih besar dengan panjang sekitar tiga sentimeter. Tawon jenis ini mudah dikenali lewat warna tubuhnya yang hitam dan gelang yang berwarna kuning atau oranye di perut. Dalam satu koloni (satu sarang) bisa berjumlah ratusan hingga ribuan individu tawon.
Tawon atau endas atau tawon Vespa akan menyengat untuk mempertahankan diri dari gangguan manusia atau binatang lain. Tawon ini tidak akan menyengat apabila tidak diganggu.
tawon endas atau tawon Vespa mempunyai sifat teritorial (LIPI). Sengatan dan racun (venom) digunakan sepenuhnya untuk pertahanan diri ketika individu dan koloninya terganggu (diserang). Sengatan bisa mematikan binatang (vertebrata) lain apabila jumlah sengatan cukup banyak.
Biasanya satu individu yang menyengat pertama mengeluarkan veromon berbahaya untuk mengundang individu-individu lain (temannya) dalam satu koloni untuk ikut menyengat. Apabila menyengat manusia hanya satu atau dua ekor tawon, tidak akan terlalu berbahaya, korban sengatan akan mengalami alergi saja.
Gejala alergi dari sengatan tawon ini antara lain bengkak. Namun, akan berdampak fatal apabila yang menyengat berjumlah banyak, korban bisa mengalami hiperalergi. Bila tidak ditangani dalam tenggat 1 x 24 jam, hiperalergi akan berlanjut menjadi anafilaksis (reaksi alergi berat) yang berisiko sistemik atau merusak organ tubuh. Kerusakan organ yang dapat terjadi dalam kondisi itu antara lain edema paru akut dan gagal ginjal akut dalam hitungan hari sejak korban tersengat tawon endas atau tawon Vespa.