Damiel Tarel, Inilah Pemuda Yang Menampar Presiden Perancis
Inilah pemuda yang menampar Presiden Perancis, Emmanuel Macron, Rabu lalu, saat mengunjungi sebuah sekolah di Desa Tainl Hermitage. Dia bernama Damiel Tarel, berusia 28 tahun. Karena ulahnya itu, Damiel diganjar hukuman 4 bulan penjara, Sebenarnya jaksa pada pengadilan yang digelar kemarin memvonis 4 bulan.
Pria berambut panjang itu mengaku tidak memiliki rencana menampar presidennya. Perbuatannya, katanya, dilakukan secara spontan dan naluriah saja. “Dia memang keliahatan ramah, tapi pendusta,” kata Damiel Tarel, penggemar skate board.
Tarel mengatakan bahwa beberapa hari sebelum kunjungan Macron ke wilayah tersebut, dia telah berpikir untuk melemparkan telur atau krim tart ke presiden, saat Macron mengunjungi Kota Drone di wilayah tenggara Perancis.
“Saya pikir Macron mewakili dengan rapi telah melakukan pembusukan negara kita,” katanya, saat diadili kemarin. “Jika saya menantang Macron untuk berduel saat matahari terbit, saya ragu dia akan meresponsnya,” tambahnya.
Macron sendiri mengaku mengabaikan perbuatan Damiel Tarel itu terhadap dirinya. Dia menyebutnya sebagai sebagai "peristiwa yang terisolasi", dan dia berjanji untuk terus bertemu para pemilih meskipun ada kekhawatiran akan keamanan pribadinya.
Tetapi menurut Macron, tindakan Damiel itu sebagai "indakan kekerasan yang bodoh” dan dianggapnya sebagai konsekuensi dari atmosfer beracun yang ditemukan di media sosial. “Anda terbiasa dengan kebencian di media sosial, jadi tindakan itu kelihatan biasa dan normal,” katanya.