Dalih Musim Hujan Panjang, Pemkot Bangun Drainase Bersamaan
Guna mengantisipasi banjir di Kota Surabaya, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) melakukan pembangunan drainase (membagi sistem aliran air dengan crossing dan sudetan) pada 55 titik. Sayangnya, pembangunan tersebut dilakukan secara bersamaan dan alhasil membuat beberapa jalan ditutup hingga terjadi kemacetan.
Saat ditanya mengenai pembangunan drainase yang bersamaan ini, Kepala Bidang Drainase DSDABM Kota Surabaya, Eko Juli Prasetya mengungkapkan, pengerjaan drainase ini tertunda karena musim hujan sebelumnya yang terjadi cukup panjang.
"Kami sudah mengatur waktu agar tidak bersamaan, tapi tidak bisa dilakukan karena masih musim hujan. Selesai hujan kami lakukan segera mungkin, dikejar untuk musim hujan yang akan datang. Targetnya November bisa diselesaikan," kata Eko, Kamis, 22 September 2022.
Kepada wartawan, Eko menerangkan, persentase proses pengerjaan drainase saat ini sudah hampir mencapai 60 persen. Pada November mendatang, lanjutnya, fungsi saluran ditargetkan sudah bisa terpakai, meskipun penyelesaian 100 persennya pada bulan Desember.
"Diharapkan Desember bisa 100 persen, tapi secara fungsi saluran harus bisa tercapai sebelum November sebelum musim hujan. Contohnya sudah dipasang box-nya tetapi pengaspalan belum dipasang. Tetapi sisi saluran sudah bisa berfungsi penanganan genangan. Bisa tercapai di November," terang Eko.
Selain itu, pihaknya juga melakukan antisipasi ketika musim hujan maju tapi pengerjaan drainase belum selesai. Menurutnya, pengerjaan drainase tersebut dimulai dari hilir terlebih dahulu. Sehingga meskipun belum selesai sepenuhnya, muara atau tempat pembuangan air sudah siap digunakan.
"Metode pekerjaan kami akan dimulai dari muaranya ketika itu hujan harus dipaksakan saluran sistem drainase berfungsi. Kami harapkan di muara sudah clear terlebih dahulu," imbuhnya.
Eko menyampaikan, diharapkan pengerjaan crossing di beberapa titik tersebut dapat mengurangi debit air ketika terjadi genangan di wilayah tertentu, terutama di tengah kota. Diperkirakan, setelah pembuatan crossing tersebut, genangan air akan berkurang 20-35 persen dari sebelumnya.
Menurut Eko, crossing yang paling urgen saat ini dikerjakan ada di wilayah Jalan Srikana yang menuju ke rumah pompa Kalidami, kemudian Jalan Panglima Sudirman menuju ke Jalan Embong Kenongo dan crossing yang menuju ke arah rumah pompa Karah, Kecamatan Jambangan serta di Jalan Pahlawan.
"Untuk memaksimalkan crossing atau sudetan. Kami juga akan membuat 6 rumah pompa baru di kawasan Jalan Pahlawan, Jalan Alun-Alun Contong, dekat Sentra Wisata Kuliner (SWK) Jalan Karah, Jalan Kebonsari, Jalan Sawunggaling dan Jalan Gadukan," ungkapnya.
Pihaknya menambahkan, pembangunan drainase serta pemeliharaannya ini, menelan anggaran sebesar Rp400 miliar.