Dalam Setiap Kejadian di Dunia, Pasti Ada Rahmat Allah
[Hikmah Hadits Musalsal Syaikh Yasin Al Fadani]
Oleh: KH Faris Khoirul Anam
Pengasuh Pesantren Darul Faqih Malang, Wakil Ketua Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur.
Alhamdulillah saat berada di Makkah di musim haji tahun ini, di akhir Juni kemaren, saya diajak KH Ma'ruf Khozin sowan ke Syaikh Khalid Turkistan. Beliau adalah salah satu murid Syaikh Yasin Al Fadani (ulama Makkah keturunan Padang Indonesia) di Makkah.
Dalam perjamuan sekitar 2 jam tersebut ada banyak hal yang beliau sampaikan. Tak menyiakan waktu, kami meminta pula periwayatan hadits musalsal yang beliau terima dari Syaikh Yasin yang bergelar Musnid Dunia tersebut.
Salah satu yang beliau sampaikan adalah hadits tentang rahmat yang berbunyi:
الرَّاحِمونَ يرحَمُهم الرَّحمنُ تبارَك وتعالى؛ ارحَموا مَن في الأرضِ يرحَمْكم مَن في السَّماءِ
"Orang-orang yang penyayang akan disayangi oleh Yang Maha Penyayang (Allah) Tabaraka wa Ta'ala; sayangilah yang ada di bumi, maka yang di langit akan menyayangi kalian."
Paling tidak ada tiga poin utama yang kami ambil dari penjelasan Syaikh Khalid mengenai makna hadits ini. Pertama, seorang muslim selalu melihat sesuatu dengan pandangan positif bukan kesan negatif (al muslim yaral-ijabiyat, la salbiyat).
Kedua, dasari semua interaksi anda di dunia dengan rahmat atau kasih sayang. Orang tua mendidik anak, dokter menangani pasien, guru mengajar muridnya, semua atas dasar rahmat atau kasih sayang. Keutamaannya, niscaya anda akan mendapatkan balasan berupa kasih sayang dari Allah Ta'ala.
Ketiga, dalam semua kejadian di dunia ini pasti ada rahmat atau kasih sayang Allah. Bahkan pada suatu peristiwa yang lahiriahnya musibah, di situ ada rahmat Allah Ta'ala.
Kisah Sebagai Contoh
Ada banyak contoh inspiratif dari Syaikh Khalid mengenai hal ini. Salah satunya, ada seorang Syaikh di Makkah yang memiliki putra, kuliah di salah satu fakultas yang menginduk ke Ummul Qura. Saat itu di Makkah hanya ada satu fakultas ini.
Suatu saat sang putra melakukan perjalanan ke Jeddah. Di tengah perjalanan, dia mengalami kecelakaan. Sang ayah datang tergopoh ke rumah sakit. Meski dia seorang Syaikh, melihat anaknya terluka dia sangat merasa sedih, bahkan mengeluarkan kata-kata bernada i'tiradh ("penolakan" terhadap ketentuan).
Selang beberapa waktu, tim dokter keluar dari ruang operasi. Kepada sang ayah korban, salah satu dokter berkata, "Jangan bersedih ya Syaikh. Putra anda baik-baik saja. Bahkan, anda harus bersyukur. Ada pecahan yang masuk ke bagian livernya. Kami operasi, kami ambil pecahan itu dari livernya. Ternyata kami menemukan, di situ ada kanker kecil yang seandainya tidak segera diangkat, dalam waktu tak lama akan menyebar ke seluruh tubuhnya."
Kanker tersebut sebelumnya tak diketahui. Karena harus operasi setelah kecelakaan, dokter mendeteksinya. Yang seandainya tak diangkat, akan menjalar ke tubuh pemuda ini. Inilah rahmat Allah yang tersimpan di balik suatu musibah.
Contoh Lain
Bahkan ketika ada orang sakit, di situ tersimpan rahmat Allah. Saat ada keluarga atau kawan sakit dan anda akan menjenguknya, pasti ada pengorbanan waktu, biaya, tenaga dan sebagainya. "Namun ternyata di situ pun terdapat rahmat Allah untuk anda," tegas beliau.
Syaikh Khalid lalu mengutip hadits dalam Shahih Muslim:
إنَّ اللَّهَ عزَّ وجلَّ يقولُ يَومَ القِيامَةِ: يا ابْنَ آدَمَ، مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِي، قالَ: يا رَبِّ، كيفَ أعُودُكَ وأَنْتَ رَبُّ العالَمِينَ؟! قالَ: أَمَا عَلِمْتَ أنَّ عَبْدِي فُلانًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ؟ أمَا عَلِمْتَ أنَّكَ لو عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِي عِنْدَهُ؟
"Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla berfirman pada hari kiamat: 'Wahai anak Adam, Aku sakit namun engkau tidak menjenguk-Ku.' Dia (manusia) berkata: 'Wahai Tuhanku, bagaimana aku menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan seluruh alam?' Allah berfirman: 'Tidakkah engkau tahu bahwa hamba-Ku yang bernama Fulan sakit namun engkau tidak menjenguknya? Tidakkah engkau tahu bahwa jika engkau menjenguknya, engkau akan menemukan Aku di sisinya?'"
Advertisement