Dalam Semalam, Dua Bentrokan Antar Pesilat Terjadi di Jember
Bentrok antar anggota perguruan silat di Kabupaten Jember kembali terjadi pada Sabtu, 23 Juli 2022 malam. Bentrokan tersebut terjadi di dua lokasi, yakni Kecamatan Wuluhan dan Umbulsari, Jember.
Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo mengatakan, insiden yang terjadi di Desa Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan, Jember, terjadi saat salah satu anggota perguruan silat pulang dari acara kenaikan tingkat.
Mereka dicegat oleh beberapa pesilat dari perguruan lain. Karena terjadi salah paham, mereka terlibat bentrok hingga salah satu sepeda motor milik pesilat dirusak.
“Gesekan antara pesilat di Kecamatan Wuluhan akibat terjadi kesalahpahaman,” kata Hery, Senin, 25 Juli 2022.
Saat insiden itu, polisi langsung mendatangi lokasi dan mengamankan enam orang yang diduga terlibat. Mereka dibawa ke Polres Jember untuk dimintai keterangan.
Agar insiden di Desa Dukuh Dempok tidak meluas ke kecamatan lain, polisi langsung mendatangi Forum Kerukunan Pesilat Jember (FKJP) Kecamatan Wuluhan. Forum yang berisi perwakilan tiap perguruan silat itu berusaha mempertemukan dua pihak yang berkonflik.
“Perselisihan yang melibatkan oknum dari dua perguruan silat yang terjadi tadi malam di Desa Dukuh Dempok. Kami mengedepankan fungsi dari FKJP tingkat kecamatan, dan tadi malam kedua belah pihak juga sudah dipertemukan dan diselesaikan secara kekeluargaan oleh pengurus FKJP Kecamatan Wuluhan,” lanjut Hery.
Kendati insiden itu berujung damai, polisi masih terus melakukan pemeriksaan terhadap para saksi. Jika nantinya memang ditemukan ada unsur tindak pidana, maka akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Insiden serupa juga terjadi di Kecamatan Umbulsari
Beberapa jam setelah insiden yang terjadi di Desa Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan. Gesekan antar perguruan silat juga terjadi di depan Kantor Desa Umbulsari, Kecamatan Umbulsari.
Kasus yang terjadi di Umbulsari menimpa pesilat dari Pagar Nusa. Sabtu, 23 Juli pukul 00.30 WIB. Kronologis kejadian itu diawali oleh empat anggota Pagar Nusa yang baru pulang dari acara tasyakuran dan pagelaran seni di Kecamatan Kencong. Acara itu digelar dalam rangka pengukuhan PC Ansor Kencong.
“Saat melintas di Depan Kantor Desa Umbulsari, tiba-tiba dihadang oleh 10 orang pesilat dari perguruan silat lain,” kata Ketua Demisioner Pagar Nusa Jember, Fathur Rozy.
Tanpa diketahui akar persoalannya, 10 orang pesilat itu mencoba merampas sabuk hijau yang dipakai empat anggota Pagar Nusa.
Karena kalah jumlah, anggota Pagar Nusa memilih menghindar dan mencoba kabur. Namun, 10 pesilat dari perguruan sila lain terus mengejar mereka.
“Sampai di pertigaan samping Balai Desa Umbulsari, salah satu anggota Pagar Nusa dilempari batu, namun berhasil menghindar,” lanjut Rozy.
Tidak cukup sampai di situ, karena tidak berhasil mengenai korban, pelaku menarik korban hingga terjatuh dari sepeda motornya.
Beruntung, akibat kejadian itu tidak sampai menimbulkan korban luka parah. Korban hanya mengalami luka lecet di bagian kepada dan kaki saat terjatuh ke aspal. Korban tidak sampai dirawat di rumah sakit.
“Kami sedang mempersiapkan untuk membuat laporan polisi resmi. Agar para pelaku dapat diproses sesuai hukum yang berlaku,” pungkas Rozy.
Sementara itu, Kapolsek Umbulsari, Iptu Lutfi, membenarkan insiden tersebut. Namun, hingga saat ini belum ada korban yang melapor ke Polsek Umbulsari.
Saat nyaris terjadi aksi pengeroyokan, anggota Polsek Umbulsari datang melerai mereka. Mereka kemudian diminta pulang ke rumah masing-masing.
“Saat korban sedang pulang dari tasyakuran, berpapasan dengan kelompok lain. Akhirnya terjadi perselisihan. Saat mulai ramai, kami langsung bubarkan,” kata Lutfi.
Lutfi mengimbau kepada korban agar segera membuat laporan resmi ke Polsek Umbulsari. Sehingga kasus tersebut dapat segera ditindaklanjuti.