Dalam Kurun Waktu 4 Bulan, 61 Bencana di Kabupaten Pasuruan
Empat bulan terakhir, Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan mencatat ada 61 bencana yang terjadi. Paling tinggi adalah bencana banjir yang terjadi di 36 titik, baik di wilayah Tengah, Timur sampai Barat.
Bakti Jati Permana, Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan mengatakan, jika dibandingkan awal tahun lal, jumlahnya memang kurang lebih sama. Hanya saja secara jumlah titik memang lebih banyak tercatat ada 61 titik bencana sepanjang kuartal pertama kemarin.
“Kalau dari panjang musim dan jumlah bencana sebenarnya kurang lebih sama dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hanya saja memang tahun ini hujan kendati lebih jarang namun intensitasnya yang lebih tinggi sehingga terjadi banjir,” kata Bakti.
Dijelaskannya, ada titik-titik banjir yang tahun 2019 ini jauh berkurang. Khususnya di daerah Kalianyar, Kalirejo dan Tambakan, Kecamatan Bangil. Dimana tahun ini durasi banjir hanya datang sekitar 1-2 jam.
“Imbas dari normalisasi cukup berpengaruh. Kendati banjir tetap ada namun 1-2 jam kemudian sudah surut. Namun di daerah lain seperti Rejoso, Grati dan Winongan memang durasi banjir masih lama,” terang Bakti.
Awal tahun 2019, bencana saat musim hujan masih didominasi oleh bencana banjir. Tercatat ada 36 titik. Banjir sendiri dihitung berdasarkan 1 kali kejadian dan terdampak di suatu wilayah. Kemarin banjir datang merata mulai dari wilayah Gempol, Beji, Bangil, Kraton, Gondangwetan, Rejoso, Grati sampai Winongan.
Sedangkan untuk tanah longsor terdata ada 20 kejadian, Longsor ini terjadi di Tosari, Pasrepan, Tutur, dan Gempol. Dan untuk bencana puting beliung ada sebanyak 5 kejadian terjadi di Kraton, Prigen, Wonorejo dan Rembang.
Sementara sampai pertengahan Mei ini, kendati masih termasuk musim peralihan dan masuk Hari tanpa hujan. Namun Bakti mengatakan masih ada potensi turun hujan. Sehingga diharapkan masyarakat tetap berhati-hati terkait cuaca masih masih bisa berpotensi turun hujan saat ini.
“Kita himbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada. Meski hujan sudah mulai jarang, tapi potensi hujan masih ada sesuai prakiraan BMKG. Tapi intensitasnya cuma sedikit,” jelas Bakti. (emil)