Dalam Berdakwah, Umat Islam Diminta Teladani KH Sholeh Darat
"Berkat kegigihannya dalam berdakwah dan mendidik masyarakat, meskipun sudah meninggal dunia, namun ajaran dan ilmunya masih diamalkan oleh para murid-muridnya," kata Habib Umar Muthohar.
Umat Islam harus mampu meneladani semangat dan keikhlasan almarhum KH Sholeh Darat Semarang dalam berdakwah dan mendidik masyarakat, agar memiliki ilmu dan akhlak mulia.
Wakil Mudir Am Idaroh Aliyah Jamiyyah Ahlith Thariqah Mu’tabarah aa-Nahdliyyah (Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat JATMAN), Habib Umar Muthohar mengatakan, kerja keras dan ikhlas Kiai Sholeh Darat yang tak mengenal lelah dalam memberikan bimbingan kepada masyarakat membuahkan hasil yang sangat luar biasa.
“Murid-murid beliau Mbah Sholeh Darat banyak yang menjadi tokoh dan pemuka masyarakat, Kontribusinya dalam mengembangkan agama Islam di tanah air bahkan di kawasan Asia Tenggara sangat besar,” ujar Habib Umar, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Rabu (27/6/2018).
Menurutnya, peran Mbah Sholeh Darat dalam pengembangan Islam melalui gerakan dakwah dan pendidikan sangat besar, karena itu sangat wajar kalau jasanya dikenang oleh para murid-murid dan keturunan para murid-murid yang pernah diasuhnya.
"Kalau bukan orang hebat, tentu sosok dan perannya tidak akan dikenang oleh generasi berikutnya. Kegiatan haul atau peringatan hari meninggalnya seorang tokoh seperti Mbah Sholeh Darat yang sudah diselenggarakan selama 100 kali lebih, menunjukkan bahwa kehadirannya sangat dirindukan oleh umat," ujarnya.
Sebelumnya, Habib Umar Muthohar mengungkapkan hal itu, saat taushiyah dalam haul Ke-118 KH Sholeh Darat, di komplek pemakaman umum bukit Bergota Semarang, Ahad (24/6/2018).
Dia menambahkan, setiap tahun menyelenggarkan haul untuk mengenang Mbah Sholeh Darat, ini berarti almarhum sangat dirindukan kehadirannya di tengah-tengah masyarakat. Namun keirnduan itu tidak mungkin bisa dipenuhi, karena kematian itu takdir yang tidak bisa dihindari.
"Berkat kegigihannya dalam berdakwah dan mendidik masyarakat, meskipun sudah meninggal dunia, namun ajaran dan ilmunya masih diamalkan oleh para murid-muridnya, bahkan terus berkanjut hingga sekarang kendati seluruh murid-murid yang diajarnya kini juga sudah banyak yang meninggal dunia," ujar habib Umar yang pernah aktif di PW Ansor Jateng itu.
Dijelaskan, Mbah Sholeh Darat selain meninggalkan murid-muridnya yang hebat dan kelak dikemudian hari banyak yang menjadi ulama, tokoh masyarakat dan penggerak kemerdekaan RI, juga meninggalkan ilmu yang terdokumentasikan dalam kitab-kitab karangannya. Kitab-kitab itu hingga kini masih dipelajari dan dijadikan acuan oleh umat Islam dalam menjalankan ibadah.
Dia mengingatkan kepada para pelanjut perjuangan Mbah Sholeh Darat agar waspada sehubungan dengan munculnya paham baru yang bersiifat transnasional dan bertentangan dengan cara atau atau metode Mbah Sholeh Darat dalam mengamalkan ajaran agama Islam.
Paham baru itu, tutur Habib Umar, berpotensi menimbulkan kegaduhan, Oleh karena itu dalam upaya membendung berkembangnya pemahaman transnasional diharapkan para pelanjut ajaran Mbah Sholeh Darat tetap konsisten dengan ajaran Mbah Sholeh Darat, yakni menghadirkan Islam dengan mengedepankan ilmu dan akhlak mulia. (adi)
Advertisement