Dakwah Sufisme bagi Kaum Muda, Kepemimpinan berbasis Spiritual
Pendakwah milenial Habib Husein Ja’far Hadar menilai betapa ruang-ruang dakwah di wilayah urban dan media sosial menjadi tanggung jawab bersama.
Habib Husein juga menegaskan, organisasi MATAN (Mahasiswa Ahlit Thariqah al-Mu’tabaroh an-Nahdliyyah) bisa menjadi lokomotif untuk menggerakkan dakwah di wilayah generasi milenial dan Z saat ini.
Demikian ungkapan Habib Husein di tengah agenda Silaturahmi Pengurus Pusat MATAN Indonesia, di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Rabu-Kamis (20-21 Desember 2023) ini.
Hadir dalam agenda ini Ketua Umum PP MATAN Dr. M. Hasan Chabibie, pendakwah digital Habib Husein Ja’far Hadar, Sekretaris PCINU Inggris Raya Munawir Aziz, Sekjen PP MATAN Abdur Rosyid, serta beberapa kiai muda dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, DKI Jakarta dan Makassar.
Agenda ini sekaligus merumuskan peta jalan dakwah digital di kalangan muda penggerak komunitas pesantren, serta menyasar ke kalangan milenial dan generasi Z.
Sufisy dan Spiritualitas
“Penting untuk sekarang ini menjadikan sufisme dan spritualitas sebagai perspektif. Jika kita menyiapkan gerakan dakwah dengan sasaran generasi milenial, gen Z, serta berorientasi di kawasan perkotaan, akan menarik jika menjadikan sufisme tidak hanya sebagai substansi, tapi juga sebagai perspektif.
"Karena perspektif sufisme pasti akan bisa masuk dan meresap untuk semua problem kehidupan, dan tetap relevan untuk masa sekarang ini,” ungkap Habib Husein, yang menjadi pendakwah muda yang ngehits di media sosial.
Habib Husein juga menjelaskan betapa komunitas dakwah seperti MATAN, akan menjadi sangat strategis untuk masa kini dan mendatang.
“Kita perlu fokus untuk menyasar pada gerakan dakwah yang tepat, misalnya urban sufism. Jadi, jika MATAN ingin masuk ke perbincangan dan menyedot perhatian publik di wilayah kota, harus memahami konsep urban sufism sekaligus mengelaborasi sebagai gerakan,” terang Habib Husein.
Ketua Umum PP MATAN, M. Hasan Chabibie menegaskan, pihaknya ingin berkhidmat untuk menggerakkan dakwah di kalangan generasi muda.
“MATAN dibentuk atas restu dan arahan Maulana Habib Luthfi bin Yahya, untuk mengisi ruang kosong dakwah sufisme di kalangan generasi muda.
"Selain itu, MATAN juga menjadi platform untuk kaderisasi para professional dan ulama muda, agar ke depan menjadi para pemimpin di berbagai level serta komunitas.
"Dengan pondasi spiritualitas yang kuat, tentu saja para kader pemimpin dari MATAN akan sanggup memikul amanah Khidmah yang lebih besar di masa mendatang,” terang Hasan Chabibie, yang juga pengasuh pesantren Baitul Hikmah, Depok Jawa Barat.
Ia juga menyoroti tentang keringnya spiritualitas di kalangan para pemimpin tinggi, yang berdampak pada arah kebijakan. "Jadi, sangat urgent untuk menguatkan nilai spiritualitas bagi para pemimpin kita, karena akan melahirkan kejernihan batin, ketenangan dan wisdom untuk melihat kebutuhan warga secara utuh," terang Hasan Chabibie.
Pada agenda ini, Hasan Chabibie juga mengawal proses perumusan strategi dakwah sufisme MATAN, yang kemudian menjadi peta dakwah generasi milenial.
“Dengan sumber daya manusia dan tim yang ada, serta arahan dari Maulana Habib Luthfi bin Yahya serta beberapa kiai sepuh, kami optimis untuk terus menggerakkan dakwah di ruang-ruang generasi milenial, gen Z dan Muslim kota. Dan sekarang sangat relevan, terutama untuk menjadi oase di tengah hiruk pikuk pekerja urban di kota-kota besar, serta kepemimpinan masa kini.
"Jadi, kami akan meningkatkan kolaborasi dengan para pihak, dengan para influencer digital, untuk membawa khazanah sufisme dan pesantren di platform digital serta menyasar para generasi muda di wilayah kota,” demikian ungkap Hasan.
Agenda ini ditutup dengan silaturahmi bersama serta konsolidasi dakwah untuk PP MATAN, agar terus berkontribusi untuk khidmah di ruang-ruang digital masa kini dan mendatang
Advertisement