Dakwah Pagar Nusa dalam Aksi, Gelar Kejurcab di Semarang
Dakwah yang dilakukan Nahdlatul Ulama (NU) melalui bidang olahraga menjadi relevan dalam menjawab tantangan zaman. Olahraga menjadi penting bagi kaum santri, terutama di cabang Pencak Silat Nahdlatul Ulama PSNU) Pagar Nusa.
Di antara aktivitas itu, digelar dalam bentuk kejuaraan. Sehingga, mampu memperkenalkan PSNU Pagar Nusa kepada masyarakat umum.
Kejuaraan Cabang (Kejurcab) Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Kota Semarang dinilai berjalan lancar dan sukses. Dengan dukungan pemerintah, unsur legislatif dan restu ulama, even pertama ini telah membawa kegembiraan bagi insan olahraraga.
Karena baru kali pertama ada setelah dua tahun tiada even olahraga akibat pandemi corona.
Bangkit di Masa Pandemi
Karena itulah, para tokoh berbondong-bondong menghadiri pembukaanya, dan penutupannya. Semua tokoh yang sudah pasti sibuk, bisa hadir meski diundang mendadak menjelang petang, hanya melalui pesan WhatApps oleh panitia.
“Siap, Mas. Saya akan hadir,” begitu tulisan chat WA para tokoh setelah dikirimi pesan undangan Penutupan Kejurcab Pagar Nusa.
Bertempat di gelanggang laga, di Hall Balaikota Semarang, Minggu 23 Januari 2022 malam pukul 21.00 WIB, Sekretaris Daerah Kota Semarang Izwar Aminuddin menutup resmi Kejurcab Pagar Nusa. Dengan jaket kulit kasual warna hijau ala pecinta olahraga, Izwar menyapa antusias para atlet.
“Selamat buat para pemenang. Tingkatkan terus prestasi. Giatlah berlatih dan lanjutkan perjuangan di Nahdlatul Ulama,” ujarnya bersemangat dalam pidato sambutan. Langsung disambut tepuk tangan meriah hadirin.
Ia didampingi Kepala Bidang Bina Prestasi Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Semarang Basuki kemudian mengalukan medali emas kepada para juara. Turut mengalungkan medali pula, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Semarang Joko Santoso, Wakil Ketua PW PSNU Pagar Nusa Jateng M Rikza Chamami dan Anggota DPRD Fraksi PKB Febri Soemarmo.
Selanjutnya, Sekretaris PCNU Kota Semarang Syaiful Bahri, Wakil Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia (KONI) Kota Semarang Ferry Sataryanto, dan Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (PLBH) PWNU Jateng Ahmad Robani Albar yang sekaligus mewakili Forum Jateng Gayeng (perhimpunan LSM dan ormas se-Jawa Tengah).
Wakil Ketua PC PSNU Pagar Nusa Kota Semarang Fadli Eko Aprilianto dalam laporannya menyampaikan, para atlet yang meraih juara akan berstatus sebagai atlet Silat Kota Semarang. Pada Maret 2022 nanti mereka akan mewaliki Kota Semarang dalam Kejuaraan Daerah tinkat Provinsi Jawa Tengah di Kudus, yang diselenggarakan oleh PW PSNU Pagar Nusa Jateng.
Sekretaris PCNU Kota Semarang Syaiful Bahri dalam sambutannya menyatakan terima kasih kepada Pemerintah Kota Semarang yang telah memfasilitasi Kejurcab Pagar Nusa. Setelah menyampaikan salam dari pengurus PCNU, ia mengajak Pemkot Semarang melanjutkan terus dukungan pada berprestasi olahraga.
“Pak Sekda, Pak Walikota, segerap jajaran Pemerintah Kota Semarang, terima kasih atas segala fasilitas yang telah diberikan untuk Kejurcab ini. Mari kita lanjutkan dukungan kepada atlet yang telah menjadi milik Kota Semarang. Nanti jika berangkat berlaga di tingkat propinsi, mohon dibantu, difasilitasi,” ujar tokoh yang akrab disapa Rahul ini.
Kontingen Genuk Juara Umum
Sekda didampingi para tokoh dan pengurus Pagar Nusa Kota Semarang kemudian memberikan Piala Walikota kepada peraih juara umum, yaitu Kontingen Kecamatan Genuk. Kecamatan yang menjadi basis NU ini meraih 13 medali emas, dari 58 kelas yang ditandingkan.
Begitu Sekda Izwar memberikan piala besar yang tingginya setinggi tubuh atlet cilik itu, puluhan pesilat Genuk langsung merubung ikut memegang piala. Bersorak gembira bersama para pelatih, official dan pembinanya yaitu Gus Ghozali pengasuh Ponpes Hidayatus Syubban.
Adapun delapan peraih medali emas yang dikalungi oleh para tokoh tersebut adalah; Alvino Zaki Pratama dan Quen Hokky Soraya di kelas Usia Dini putra dan putri. Kemudian Sukro Aviet Afwan Nuha dan Jessika Kesya Vebbiana di kelas Pra Remaja. Lalu Dimas Aji dan Arina Dwi Cahyani di kelas Remaja. Serta Ahmad Kurniawan Marianto dan Lina Ayu Lestari di Kelas Dewasa.
Advertisement