Dakwah Gen Z dan Milenial, Mubalig harus Terampil Dunia Digital
Kader perempuan berkemajuan familiar dengan digital. Dunia digital yang semarak di era sekarang menjadi medium dakwah yang efektif untuk menyasar generasi milenial, dan Gen Z.
"Kelompok usia tersebut memiliki kelekatan dengan gawai yang menyambungkan mereka dengan dunia digital, dan dari sana mereka mendapat informasi – termasuk ihwal keagamaan," tutur Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah, dalam keterangan Senin 4 Desember 2023.
Sebagai tindak lanjuti amanat Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta, Aisyiyah menggelar rangkaian kegiatan untuk peningkatan dakwah digital.
“Agar dakwah dapat tersampaikan pada seluruh elemen masyarakat terutama pada generasi Z. Mereka mencari segala informasi melalui satu sumber yang sangat mudah, dengan sekali “klik” akan muncul jawabannya,” kata Salmah.
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Majelis Tabligh dan Ketarjihan PP ‘Aisyiyah, dan diikuti oleh perwakilan dari MTK PWA se-Jawa, Bali, dan Lampung, serta MTK PDA se-DIY ini diselenggarakan mulai 1 sampai 3 Desember 2023 di University Club Universitas Gadjah Mada (UC UGM).
Menyemarakkan Dakwah Persyarikatan
Dalam pelatihan tersebut, Salmah menekankan supaya mubalig ‘Aisyiyah untuk ikut menyemarakkan dakwah persyarikatan melalui media digital. Pandangan keagamaan tengahan yang dimiliki ‘Aisyiyah harus hadir memberi warna di jagat digital.
Dia berharap, melalui hadirnya ‘Aisyiyah di berbagai platform digital akan mempermudah generasi mudah dalam belajar agama Islam yang Berkemajuan. Serta memberikan alternatif pandangan dalam beragama yang terlalu tekstual.
Ketua MTK PP ‘Aisyiyah, Evi Sofia Inayati mengamini pandangan Salmah. Dia mengamati, dunia digital tidak bisa dipungkiri dapat dijadikan sebagai medan pertarungan ideologi. Pandangan keagamaan ekstrem menurutnya, sangat ekspansif dalam menyebarkan pahamnya di dunia digital.
“’Aisyiyah berada dalam posisi Wasathiyah atau tengah-tengah dan ini masih minim disuarakan,” ungkapnya.
Dalam ikhtiar memasifkan gerakan ini, MTK PP ‘Aisyiyah berencana pelatihan serupa akan diselenggarakan kembali dengan peserta yang berbeda dari peserta gelombang pertama ini.