Daim, Pelestari Hutan: Yang Penting Menanam, Berharap Tak Erosi
Beberapa daerah banyak diberitakan tentang penebangan hutan secara liar, pengerusakan ekositem hutan, kebakaran hutan dan isu-isu kerusakan lingkungan lainnya. Hal itu cukup memprihatinkan. Namun, ternyata masih ada segelintir orang yang masih berjuang untuk melestarikan hutan. Salah satunya, Daim.
Daim, adalah sosok di balik lestarinya hutan Desa Sumberpetung di kaki Gunung Lemongan, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang. Dirinya sudah mulai melekukan upaya pelestarian hutan sejak Tahun 1996.
Berawal dari kondisi hutan saat itu yang hanya ditumbuhi ilalang, sering menyebabkan terjadi kebakaran saat musim kemarau. Sedangkan saat terjadi hujan lebat menyebabkan longsor. Hal itu mulai menyita perhatian Daim sebagai masyarakat yang rumahnya berada di bawah Gunung Lemongan.
Membersihkan Lahan Menanam Pohon
Meskipun tidak memiliki kemampuan menanam, dirinya mulai membersihkan lahan untuk kemudian langsung menanam bermacam tumbuhan. Dirinya hanya berkeyakinan bahwa yang bisa dilakukan adalah memulai untuk menanam dengan harapan tidak terjadi lagi bencana alam yang berdampak pada wilayah desanya.
"Menanam itu bisa dikatakan menabung, saya menanam tidak memperhatikan hasil tanamanya, tapi lebih untuk menahan agar tidak terjadi erosi," kata Daim.
Setelah beberapa jenis tanaman dicoba Daim untuk memenuhi area hutan tepatnya di petak 12, akhirnya Daim memilih untuk berkonsentrasi pada tanaman pinang. Menurutnya, pinang mudah lebih mudah untuk ditanam dan dibudidayakan dalam hutan. Sampai saat ini, ada puluhan hektar lahan yang awalnya hanya tumbuh ilalang berubah menjadi hutan pinang.
Harapan Sederhana, Sesederhana Hidupnya
Daim memang tidak pernah beharap soal nilai ekonomi dari apa yang ia tanam. Yang ia harapkan sederhana, hanya tidak ingin anak cucunya merasakan banjir, kebakaran hutan dan terpenting tumbuhnya sumber mata air baru di wilayah tempat tinggalnya.
"Saya tidak ingin anak cucu saya merasakan banjir dan kebakaran, harapan terbesar saya, yang betul-betul saya saya harapkan, saya kira ada munculnya sumber mata air disini," ujarnya penuh harap.
Dari usaha Daim melakukan pelesatrian hutan sejak 24 tahun yang lalu, kini masyarakat juga turut menikmati manfaatnya, tidak hanya soal perubahan lingkungan yang semakin baik, namun dari sisi ekonomi masyarakat juga bisa mendapatkan penghasilan dari buah pinang dan pelepah pinang.
Daim yang menanam pinang sendiri di hutan, mempersilahkan masyarakat untuk turut mengambil manfaat dari tanaman yang ia tanam. Dirinya tidak meminta imbalan apapun, Ia hanya meminta masyarakat tidak merusak ekosistem hutan yang telah ada.
Sebagai seorang telah melakukan konservasi hutan, Daim telah dinobatkan menjadi salah satu penerima penghargaan Kalpataru tahun 2020.
Advertisement