Dahsyat! Tiga Hal Penting Menjadi Magnet Rezeki
Menjadi Magnet Rezeki
Firman Allah Ta’ala,
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath Tholaq: 2-3)
Dalam ayat ini diterangkan bahwa Allah akan menghilangkan bahaya dan memberikan jalan keluar bagi orang yang benar-benar bertakwa pada-Nya. Allah akan mendatangkan padanya berbagai manfaat berupa dimudahkannya rizki.
Rezeki Allah datang itu ibarat air bah/air hujan yang turun, semua mendapatkan rezeki. Namun ada sebagian yang membuat perisai yang menahan air itu megenai dirinya. dan perisai itu adalah dosa kita. Maka jika perisai(dosa) itu dilepas maka akan rezeki akan mengucur deras menemui Anda seperti janji Allah di QS. Ath Tholaq: 2-3
Jika rezeki itu diibaratkan dengan kupu-kupu. Maka setiap orang akan berusaha menangkap menggunakan jaring atau alat yang lain sebanyak-banyaknya kupu-kupu dan akan ia masukkan dalam sangkar/tempat khusus. Dan ia akan jaga agar tidak hilang atau lepas dari sangkar.
Kupu-kupu yang Bermanfaat
Nah, apabila kita sudah memiliki banyak kupu-kupunya dan kita ingin bermain dengan salah satu kupu-kupu tersebut, maka kita akan membuka sangkar tersebut dengan hati-hati karea kita khawatir jika kupu-kupu yang lain akan terbang dan lepas, padahal kita sudah susah payah menangkapnya.
Maka yang seharusnya kita lakukan adalah membangun taman(baca: takwa) dan kita tanam bunga(baca: amal sholeh) dan kita jaga , sehingga kupu-kupu(baca: rezeki) akan datang sendiri menghampiri orang yang menjaga taman(ketakwaan)
Ada 3 hal yang harus kita lakukan untuk menjaga tanaman/taman tersebut :
1. Positive Thinking
Atau husnuzhan. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى
“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku” (Muttafaqun ‘alaih).
Hadits ini mengajarkan bagaimana seorang muslim harus huznuzhon pada Allah dan memiliki sikap roja‘ (harap) pada-Nya.
2. Positive Feeling.
Tenang dalam segala keadaan.
Caranya dengan menjaga ibadah dengan mengingat Allah lebih lebih banyak.
Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
“Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051)
3. Positive Motivation.
Motivasi untuk bisa membahagiakan dan memberi manfaat bagi orang lain.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).
Saudaraku, menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Setiap Muslim diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain.
Memberikan manfaat kepada orang lain, maka manfaatnya akan kembali untuk kebaikan diri kita
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Barang siapa yang mempermudah kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang dalam kesulitan niscaya akan Allah memudahkan baginya di dunia dan akhirat”_ (HR. Muslim).
Saudaraku, agar kita benar-benar mendapatkan manfaat yang kita berikan kepada orang lain, kita harus ikhlas, karena ikhlas adalah salah satu kunci diterimanya amalan kita.
Semoga Allah melancarkan dan mengucurkan rezeki pada kita sederas air hujan yang turun di muka bumi. Aamiin....
Demikian cerita-inspirasi-motivasi, Abdullah Makhrus. Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam.