Dahsyat! Menembak Tiga Burung dengan Satu Peluru
Amrin Pembolos ingin merenung menjelang hari-hari ketika umat Islam mulai mempersiapkan diri untuk berangkat ke tanah suci. Yakni beribadah haji bulan Zulhijah.
Tokoh humor kita berkata, "Menembak tiga burung dengan satu peluru. Bisakah itu?"
Secara harfiah tentu saja impossible. Satu peluru satu burung saja gak mesti dapat.
Tapi secara maknawi, banyak perbuatan yang dilakukan sekali menghasilkan pahala ganda atau multiple.
Apa contohnya?
Infak, sedekah, kurban, dll yang menggunakan harta kita. Ketika kita mengeluarkan sekali, maka kita akan mendapat pahala bercabang tiga.
Bagaimana caranya?
Ada hadits riwayat dari Bukhari Muslim:
إِنَّ أُمِّيَ افْتُلِتَتْ نَفْسَهَا وَلَمْ تُوصِ، وَأَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ، أَفَلَهَا أَجْرٌ، إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا؟ قَالَ: نَعَمْ تَصَدَّقْ عَنْهَا
“Ibuku mati mendadak, sementara beliau belum berwasiat. Saya yakin, andaikan beliau sempat berbicara, beliau akan bersedekah. Apakah beliau akan mendapat pahala, jika saya bersedekah atas namanya?” Rasulullah menjawab, “Ya. Bersedekahlah atas nama ibumu.”
Nah dari hadits tersebut, sebenarnya ada 3 cabang pahala yang kita raih ketika bersedekah untuk orang tua kita.
1. Pahala untuk ibu/ bapak sebagaimana hadits tsb.
2. Pahala birrul walidain. Sebab yang kita lakukan memang untuk berbakti pada orang tua.
3. Pahala sedekah bagi kita sendiri. Karena bagaimanapun kitalah yang mengeluarkan uang. Dan tidak ada nash yang membatalkan pahala untuk kita sebab kita berinfak atas nama orang tua kita. Yan bikin tidak berpahala hanyalah sebab riya' dlm beramal.
Maka dalam berinfak jangan lupa berniat:
"Ya Allah, sampaikanlah pahala infaq saya ini untuk kedua orang tua saya...".
Nah saudara, jika ingin dapat pahala dobel berganda, maka jangan lupa niatkan untuk orang tua kita, baik yang masih hidup atau sudah wafat.
"Begitu pula dengan kurban kita, aqiqah kita dll.
Dan Alhamdulillah, ternyata ada cara birrul walidain untuk orang tua kita yang sudah wafat.".
Begitu Amrin Pembolos hanya tersenyum sendiri. Ia mencoba untuk lebih dekat pada Allah Ta'ala. Setidaknya, dalam hatinya yang dalam.