Dahsyat, Karomah Habib Umar bin Hafidz yang di Luar Akal
Habib Umar bin Hafidz dari Yaman, ulama karismatik yang dihormati di Indonesia. Ia seperti tetua para habib dan dituakan di kalangan kaum habaib di negeri ini.
Habib Umar pun menaruh hormat yang dalam terhadap Hadlatussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy'ari, Pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Karena kealiman Kiai Hasyim, Habib Umar pun mengaji Kitab Adabul Alim wa Muta'alim, langsung dari Yaman dan diikuti secara langsung dari PBNU di Jakarta.
Selain dihormati di kalangan kaum habaib, tentu saja kaum santri pun menaruh hormat kepadanya. Apalagi, Habib Umar bin Hafidz dipercaya mempunya karomah -- seperti lazimnya orang-orang berilmu yang mempunyai kelebihan dibanding orang lain.
Dikisahkan, ketika seorang aktivis senior yang berasal dari Yaman sedang sakit. Sedangkan Habib Umar bin Hafidz pada saat itu menjalani ibadah umrah. Aktivis ini sakit parah dan akhirnya dibawa ke Jordan untuk operasi.
Namun operasinya gagal, ia pun wafat. Sudah dipakaikan kejut jantung berkali-kali namun dia tak lagi bernafas dan jantungnya pun berhenti. Ia pun di dorong ke kamar mayat, teman yang menemaninya menangis sambil melihat aktifis itu didorong ke kamar mayat dengan kedua telapak kaki agak tersingkap.
Maka kemudian dia menelepon Habib Umar di medan umrah, di Baitullah, menyampaikan belasungkawa dan kabar duka kematian sang aktivis. Namun dengan sekejap Guru Mulia -- sebutan akrab Habib Umar bin Hafidzh bagi para muridnya di Indonesia -- menjawab dengan tegas hanya dengan satu kata: "TIDAK...!!!
Lalu Habib Umar bin Hafidz pun menutup telpon. Ucapannya yang saat mengatakan "TIDAK" itu dalam waktu yang sama ibu jari si mayit bergerak dan ia hidup kembali. Kejadian itu sekitar 4 tahun yang lalu dan ia hingga kini masih sehat walafiat.
Ucapan "TIDAK" itu merupakan salah satu keramat kemuliaan dari Wali ALLAH (Waliyullah), yaitu membangkitkan yang mati hidup kembali.
Guru Mulia kita bukan sembarang guru, bagaikan paduan sosok samudera syariah, samudera dakwah, samudera ibadah, samudera makrifah dan haqiqah. Semoga kita dikumpulkan kelak bersama beliau disurga firdaus-Nya. Aamiin.
Berdasar kisah AR Rasyid dari #sahabatmuslimaswaja.
Advertisement