Dahlan Dikabarkan Lepas Jawa Pos, Para Mantan Orang Dahlan Bilang: "Cerdas"
Redupnya bisnis koran jaman now, mungkin jadi alasan utama Dahlan Iskan lepas saham di Jawa Pos.
Sejumlah sumber menyebut, keputusan Bos Dahlan melepas Jawa Pos, tak lepas masalah konflik internal di tingkat Direksi dan Komisaris Jawa Pos.
Konflik itu mulai timbul, sebenarnya sejak Pak Dahlan mulai jatuh sakit, operasi ganti hati. Kalangan internal mulai meragukan nasib dan masa depan Jawa Pos.
Di tambah lagi regenerasi kedua Jawa Pos, yang digadang-gadang ternyata kurang munpuni. Saat sekarang lah yang tepat untuk "menyelesaikan" Pak Dahlan dari Jawa Pos.
Benarkah Pak Dahlan tersingkir? Menurut CEO josstoday.com yang juga mantan reporter radio SS (Suara Surabaya) Rully Anwar, Pak Dahlan pasti juga melihat sisi lain bahwa koran telah redup. "Dia melepas dan akan kembangkan yang lain," ujarnya pada ngopibareng.id tadi sore.
Sedang Menurut mantan Pimred Jawa Pos, Arif Afandi, Pak Dahlan pasti punya jalan keluar yang lain. "Pasti ada terobosan lain dari Pak Dahlan," katanya.
Bagi mantan Dirut JTV, Imawan Mashuri, keputusan Pak Dahlan melepas sahamnya di Jawa Pos, adalah sangat tepat. Komentar Imawan pendek, "Cerdas."
Wartaekonomi.co.id pada Rabu, 15/11/2017 12:50 WIB memberitakan, Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara di masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono yakni Dahlan Iskan melego kepemilikan sahamnya di Jawa Pos Group kepada taipan properti Ir. Ciputra.
Masuknya Ciputra ke bisnis media bukan hal yang baru. Pasalnya, Ciputra terdaftar sebagai salah satu pemilik di Harian Bisnis Indonesia. Ciputra bersama pengusaha Sukamdani Sahid Gitosardjono pemilik Sahid Group, Anthony Salim pemilik Salim Group, dan Eric Samola mendirikan PT Jurnalindo Aksara Grafika (JAG) yang menjadi penerbit Bisnis Indonesia.
Selain melepas saham ke Ciputra, mantan Menteri BUMN yang eksentrik ini juga melepas sahamnya ke pemilik lama Jawa Pos yakni Eric Samola.
Jika dilihat, Eric Samola merupakan Direktur Utama Grafiti Pers yang merupakan penerbit Tempo serta pemilik 24,28 persen saham di PT Tempo Inti Media Tbk.
Berbicara mengenai Tempo, ternyata sang pendirinya Goenawan Mohamad juga menjadi salah satu yang menyerap saham di Jawa Pos Group yang dilelang Dahlan.
Hal tersebut terealisasi setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Jawa Pos Group digelar 14 November 2017 lalu.
Hasil keputusan RUPSLB juga menyetujui pengunduran diri putra Dahlan Iskan Azrul Ananda atau yang lebih dikenal dengan Ulik dari posisi Direktur Utama Koran Jawa Pos sekaligus Komisaris Jawa Pos Group. Ulik akan digantikan oleh Hidayat Jati, putra Goenawan Mohamad. (dmr)