Dagangan Laris Manis, UMKM Diuntungkan Adanya Mudik Lebaran
Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM ) yang bergerak di bidang kuliber mendapat berkah arus mudik selama lebaran. Dagangan mereka ludes diserbu orang-orang yang datang dari luar kota. Mereka haus menu daerah yang mereka kenal sebelum merantau.
Pedagang makanan dan oleh-oleh di sepanjang jalan yang dilalui pemudik semuanya kecipratan berkah dengan kehadiran pemudik, sekaligus menjadi penggerak roda perekonomian di daerah.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menghitung perputaran uang pada mudik lebaran tahun 2023 mencapai Rp100 triliun. Dengan asumsi jumlah pemudik sebanyak 125 juta orang, atau separuh dari penduduk Indonesia.
Pengamatan Ngopibareng.id, para pemudik lebih menyukai makan di warung-warung sederhana dan angkringan di kampungnya daripada makan di restoran yang menawarkan masakan Eropa maupun dari negara lain.
Sebuah warung di Rembang Jawa Tengah yang menyajikan menu spesial ikan wader, mujaer goreng dengan sambal tomat, ditambah lalapan ringan irisan mentimun, kubis dan daun kemangi, justru dibanjiri pembeli.
"Lebih nikmat makan wader daripada makan di restoran, makan di warung ini menunya enak, makannya lahap, harganya murah meriah. Untuk 10 orang hanya menghabiskan Rp155 ribu, kalau makan di restoran Jakarta, habisnya bisa lebih dari Rp750 ribu," celoteh seorang pemudik asal Jakarta.
Katanya, ia kenal dengan wader (ikan kecil) ketika masih sekolah di desa, yang carinya di sungai, Menu seperti ini tidak pernah mereka temui selama tinggal di Jakarta.
Bercerita tentang kuliner, waktu mudik lebaran, apalagi di Jawa Timur, kuliner khas semacam ini tidak ada habisnya.
Dari nasi rawon, soto, nasi pecel, gado-gado, gulai mariam, gule dan sate kambing, rujak cingur, semuanya tersedia dan dicicipi oleh para pemudik. Alasannya, mumpung ada di kampung halaman.
"Meski di antara menu itu di Jakarta ada, tapi hanya nama, soal rasa jauh berbeda," kata seorang pemudik bernama Elvy yang kelahiran Surabaya.
Ekonomi Bangkit
Sejumlah UMKM yang bergerak di bidang kuliner mengatakan, lebaran tahun 2023 ini benar benar memberi berkah khususnya bagi pedagang makanan.
Selain sudah tidak ada lagi pembatasan jumlah pemudik, ekonomi juga mulai bangkit. Sehingga rata rata pemudik membawa uang untuk dibelanjakan di daerah yang akan dikunjungi.
Pedagang nasi rawon di daerah Krian, Muntamah, membandingkan dengan dua lebaran tahun sebelumnya ketika Covid-19 masih melanda. Kala itu, dagangannya sepi, tidak ada pembeli.
"Sekarang Alhamdulillah, bisa untuk tambahan modal akibat kerugian tahun lalu," ujarnya gembira.
Advertisement