Daftar Sekolah Melarang Bawa Lato-lato
Permainan lato-lato dianggap bisa melatih keseimbangan. Kendati demikian, suara lato-lato yang berisik juga dianggap mengganggu konsentrasi dan bikin sakit kepala. Bahkan, lato-lato juga bisa menimbulkan cedera bisa bandulnya lepas dari tali dan mengenai wajah hingga mata.
Menanggapi fenomena ini, sejumlah dinas pendidikan di sejumlah daerah pun mulai melarang siswa membawa lato-lato ke sekolah. Berikut ini daftar sejumlah daerah yang melarang siswa membawa lato-lato:
Bandung Barat
Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat membuat larangan para murid SD membawa lato-lato ke sekolah. Mainan ini mengganggu fokus siswa dalam kegiatan belajar.
"Lato-lato bukan alat untuk mendukung pembelajaran. Jadi tidak boleh dibawa ke sekolah. Selain itu, dikhawatirkan bisa mencelakai seseorang kalau talinya putus," demikian keterangan Kepala Bidang SD Disdik Bandung Barat, Dadang A Sapardan, dikutip dari Antara.
Lampung
Disdik Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, melarang murid membawa lato-lato ke sekolah. Larangan ini berdasarkan Surat Edaran nomor 420/13/IV.01/2023.
"Dari pantauan pihak sekolah, lato-lato membuat siswa asyik bermain di lingkungan sekolah sehingga tidak konsentrasi belajar. Selain itu, lato-lato dikhawatirkan akan dipakai sebagai alat untuk berkelahi," jelas Kepala Disdik Kabupaten Pesisir Barat, Edwin Kastolani Burta.
Bogor
Disdik Kabupaten Bogor juga melarang siswa SD dan SMP membawa lato-lato ke sekolah. Pihak guru dan kepala sekolah diminta melakukan razia untuk menjaga konsentrasi belajar siswa di lingkungan sekolah.
"Sangat dilarang siswa membawa lato-lato ke sekolah. Lingkungan sekolah merupakan tempat belajar, bukan tempat bermain. Dilarang membawa lato-lato di lingkungan sekolah," tegas Kepala Disdik Kabupaten Bogor, Juanada Dimansyah.
Banda Aceh
Disdik Kota Banda Aceh melarang siswa TK, SD hingga SMP membawa lato-lato ke sekolah. Larangan ini dibuat karena lato-lato dikhawatirkan membahayakan keselamatan siswa-siswi. Selain itu, bunyi lato-lato yang berisik mengganggu konsentrasi belajar.
"Surat edaran berlaku untuk semua sekolah jenjang TK, SD, dan SMP Kota Banda Aceh. Bunyinya (lato-lato) mengganggu kondusivitas belajar mengajar di lingkungan sekolah," tegas Kepala Disdik Kota Banda Aceh, Sulaiman Bakri.
Semarang
Disdik Kota Semarang juga melarang para siswa membawa dan memainkan lato-lato di lingkungan sekolah. Larangan tersebut telah disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kota Semarang, Suwarto, melalui koordinator satuan pendidikan (Korsatpen) untuk disampaikan kepada sekolah di seluruh jenjang pendidikan.
"Di beberapa daerah, lato-lato sudah memakan korban. Ada yang kena mata dan wajah anak-anak. Kami meminta sekolah mengawasi para siswanya," tegas Kepala Bidang SD Disdik Kota Semarang, Hidayatullah.
Banjarmasin
Disdik Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan pun ikut mengelurkan surat edaran berisi larangan siswa TK, SD hingga SMP membawa lato-lato di lingkungan sekolah. Hal ini sudah disampaikan kepada satuan pendidikan di bawah naungan Disdik Kota Banjarmasin.
"Surat edaran ini kita tujukan kepada pengawas pembina sekolah dan orang tua siswa sehingga anak-anak tidak sampai membawa lato-lato ke lingkungan sekolah lagi," tandas Kepala Disdik Kota Banjarmasin, Nuryadi.
Kubu Raya, Kalimantan Barat
Disdik Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, juga menerbitkan surat edaran larangan permainan lato-lato di satuan pendidikan.
"Permainan lato-lato ini menimbulkan suara bising. Mengganggu suasana belajar di sekolah dan dikhawatirkan bisa mengakibatkan cedera," jelas Kepala Disdik Kabupaten Kubu Rata, M Ayub di Sungai Raya.
Cirebon
Disdik Cirebon, Jawa Barat juga membuat surat edaran terkait larangan membawa permainan lato-lato ke sekolah karena suara yang ditimbulkan bising serta membahayakan bila bandul lepas dari talinya.
"Suaranya menimbulkan kebisingan. Diimbau lato-lato tidak dibawa ke sekolah mengingat sudah banyak cedera dilaporkan di sejumlah daerah karena permainan ini," jelas Sekretaris Disdik Kabupaten Cirebon, Sudiharjo.
Bangka Belitung
Disdik Kebupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, melarang siswa di daerahnya membawa permainan lato-lato ke sekolah karena dapat mengganggu aktivitas belajar.
Surat edaran larangan membawa lato-lato ke sekolah memang belum dikeluarkan secara resmi atau tertulis. Hal ini baru disampaikan secara lisan.
"Pada intinya di sekolah para siswa harus fokus belajar jangan sampai nanti kegiatan belajar mengajar di sekolah terganggu dengan bermain lato-lato. Imbauan ini baru disampaikan sebatas lisan kepada para kepala sekolah dan guru," jelas Kepala Disdik Belitung, Soebagio.
Advertisement