Daftar Menteri Disemprot Presiden Jokowi Kena Reshuffle
Perkara impor bikin Presiden Jokowi geregetan. Ia meluapkan amarahnya di depan jajaran menteri dan sejumlah kepala daerah. Bahkan, Jokowi sampai menyinggung soal reshuffle.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memberi arahan tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia. Acara ini ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat 25 Maret 2022.
Presiden Jokowi menyinggung susahnya belanja produk dalam negeri. Kepala negara lantas menyentil kementerian-kementerian dan di momen inilah dia menyinggung reshuffle.
"Kementerian, sama saja, tapi itu bagian saya itu. Reshuffle, udah, heeeeh saya itu, kayak gini nggak bisa jalan. Sudah di depan mata, uangnya ada, uang uang kita sendiri, tinggal belanjakan produk dalam negeri saja sulit," jelasnya.
Presiden Jokowi heran karena masih banyak kementerian, lembaga, pemerintah daerah yang masih 'doyan' belanja impor.
"Kementerian, sama saja, tapi itu bagian saya itu. Reshuffle, udah, heeeeh saya itu, kayak gini nggak bisa jalan. Sudah di depan mata, uangnya ada, uang uang kita sendiri, tinggal belanjakan produk dalam negeri saja sulit," tegasnya.
Presiden Jokowi menegaskan akan mengawasi sendiri soal belanja produk dalam negeri. Dia juga meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin mengawasi produk impor agar tidak dicap barang dalam negeri.
"Dan akan saya awasi betul. Saya minta nanti ke Pak Jaksa Agung jangan sampai ada barang-barang impor masuk ke sini dicap produk dalam negeri," ujarnya.
Daftar Menteri yang Disentil
Dalam forum yang sama, Jokowi telah menyampaikan kegeramannya kepada sejumlah menteri. Jokowi menyentil Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo hingga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
"Alkes, alkes, Menteri Kesehatan, tempat tidur untuk rumah sakit. Produksi saya lihat di Jogja ada, Bekasi-Tangerang ada, beli impor, mau kita terus-teruskan? Silakan, nanti akan saya umumkan kok. Saya kalau udah jengkel kayak gini, saya umumkan nanti," katanya.
"Ini rumah sakit daerah beli impor, Kementerian Kesehatan masih impor, tak (saya) baca nanti. Karena sekarang gampang banget, detail, harian sekarang bisa saya pantau," tuturnya.
Presiden Jokowi kemudian menyoroti alat mesin pertanian yang juga diimpor. Ia juga jengkel akan hal itu.
"Alsintan, Menteri Pertanian, apa traktor-traktor kayak gitu bukan high tech aja impor, jengkel saya," sebutnya.
Mengenai alsintan itu sendiri, Presiden Jokowi telah menyaksikan sendiri saat menanam jagung di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia memerintahkan Mentan Syahrul Yasin Limpo menghentikan impor alat pertanian itu.
Lebih lanjut, Jokowi juga menyoroti alat tulis yang juga impor. Jokowi meminta impor alkes hingga alat tulis itu dihentikan.
"Pensil, kertas, saya cek impor, bolpoin, ini apa ini kita? Kadang-sayang saya mikir ini kita ngerti ndak sih hal-hal seperti ini. Jangan-jangan kita semua ini tidak kerja detail sehingga nggak ngerti barang yang dibeli itu barang impor," katanya.
"Buku tulis impor, gimana? Jangan ini diteruskan, setop! Sehingga melompat nanti kalau kita semuanya beli produk dalam negeri, meloncat pertumbuhan ekonomi kita," imbuhnya.
Presiden Jokowi juga menyinggung anggaran di beberapa kementerian. Dia memerintahkan agar Kemendikbudristek untuk hati-hati.
"Coba kita lihat angka-angka di kementerian. PU 92 triliun, Kemenhan 68 triliun, Polri 56 triliun, Kementerian Kesehatan 36 triliun, yang gede-gede, yang saya sebutin yang gede-gede aja. Dikbud 29 triliun, hati-hati Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tadi pagi saya cek baru 2 T, ini kelihatannya ada yang tidak semangat di dalamnya, di kementerian," sebutnya.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyoroti pembelian kursi dan bangku sekolah. Dia menegaskan barang-barang itu bisa dibikin di dalam negeri.
"Urusan masak beli bangku, beli kursi, mau impor kita, laptop mau impor kita, kita udah bisa bikin semuanya itu, sudah bisa bikin semuanya. Udahlah jangan diterus-terusin," pesannya.
Advertisement