Daftar Makanan Mengandung Sianida Alami
Film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso di Netflix, yang mengulas kasus es kopi sianida tampaknya sukses menarik perhatian. Pemirsa membahas kembali kasus yang menghebohkan di tahun 2016 tersebut.
Sedikit kilas balik, kasus ini melibatkan Jessica Kumala Wongso sebagai terdakwa pembunuhan temannya Wayan Mirna Salihin dengan meracuninya menggunakan kopi sianida. Putusan pengadilan menyatakan Jessica bersalah dan divonis 20 tahun penjara.
Terlepas dari kasus hukum tersebut, sejumlah makanan diketahui mengandung sianida alami yang berpotensi mengganggu kesehatan. Catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dikutip dari Centre for Food Safety, terdapat 2.000 spesies tumbuhan dengan kandungan senyawa sianida alami. Sejumlah tumbuhan tersebut bahkan umum dikonsumsi oleh masyarakat.
Sejumlah tumbuhan mengandung glikosida sianogenik, yaitu senyawa yang dapat terurai menjadi asam sianida (HCN) dengan sifat beracun. Potensi toksisitas tanaman sianogenik terutama terjadi jika mengonsumsi bahan pangan mentah tersebut dalam jumlah berlebihan, hingga menghasilkan konsentrasi sianida tertentu.
Pada manusia, seseorang yang terpapar senyawa sianida akan mengalami beberapa gejala, seperti napas cepat, tekanan darah turun, pusing, sakit kepala, dan rasa bingung. Selain itu, tanda-tanda klinis keracunan sianida akut meliputi sakit perut, muntah, diare, kulit membiru, disertai kedutan dan kejang-kejang.
Dosis sianida yang dapat menyebabkan kematian diketahui berkisar antara 200 hingga 300 miligram. Namun, dosis yang lebih kecil tetap berbahaya bagi kesehatan otak dan jantung.
Berikut makanan yang mengandung senyawa sianida alami dikutip dari WebMD:
Kacang Almond
Kacang almond mengandung amigdalin, senyawa kimia yang dapat berubah menjadi sianida. Amigdalin atau vitamin B17 merupakan toksin glikosida yang jika dikombinasikan dengan enzim pencernaan akan menghasilkan hidrogen sianida.
Kacang almond manis cenderung aman dijadikan camilan. Sebaliknya, mengonsumsi kacang almond pahit tanpa diolah dapat menyebabkan kram, mual, dan diare.
Biji Apel
Kandungan amigdalin berpotensi menyebabkan keracunan sianida. Untungnya, biji apel memiliki lapisan pelindung yang dapat mencegah sianida masuk ke sistem tubuh jika tak sengaja tertelan. Meski demikian, kehati-hatian perlu dilakukan, lantaran sianida dalam dosis kecil pun dapat memicu napas yang cepat, hingga kejang.
Biji Ceri
Sama seperti apel, biji buah ceri mengandung asam prussic atau hidrogen sianida. Meskipun biji ini umumnya akan melewati sistem pencernaan tanpa masalah, sebaiknya hindari mengunyah atau menghancurkannya saat mengonsumsi ceri.
Biji Plum
Konsentrasi sianida dalam biji plum dinyatakan tertinggi dengan dosis 96 mg kg-1, melansir publikasi studi dari College of Southern Nevada. Di sisi lain, buah plum sendiri sebenarnya termasuk buah yang kaya akan nutrisi. Buah plum merupakan sumber mineral, vitamin, serat, hingga antioksidan yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit serius.
Biji Aprikot
Biji buah aprikot juga termasuk dalam daftar makanan mengandung sianida alami. Biji ini kerap digiling dan digunakan sebagai bahan makanan dan minuman secara terpisah.
Biji aprikot mengandung glikosida sianogenik, terutama amygdalin yang berpotensi melepas sianida jika tertelan. Meski demikian, jumlahnya cukup kecil sehingga bisa didetoksifikasi secara alami oleh tubuh manusia. Di sisi lain, paparan dalam dosis besar dapat memunculkan gejala toksisitas yang perlu perawatan segera.
Singkong
Dikutip dari Medical News Today, makanan dengan kandungan sianida alami selanjutnya adalah singkong, baik bagian umbi atau daun. Singkong berpotensi memicu keracunan sianida jika dikonsumsi secara mentah, dalam jumlah banyak, atau diolah dengan tidak benar.
Sorgum
Sorgum merupakan tanaman biji-bijian yang kerap dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif makanan pokok. Sama seperti singkong, sorgum pun secara alami mengandung glikosida sianogenik, senyawa yang dapat terurai menjadi sianida.
Dikutip dari laman Queensland Government, senyawa penghasil sianida tersebut hadir pada setiap tahap siklus kehidupan tanaman ini.
Elderberi
Mengonsumsi elderberi mentah, baik buah, kulit kayu, atau daunnya dapat menjadi bumerang yang membawa dampak buruk bagi tubuh. Kandungan lektin dan sianida dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare.