Daftar Harga Tes Covid-19
Jenis tes corona (Covid-19) di Indonesia semakin beragam dan berkembang sejak kemunculan kasus pertama pada 2 Maret 2020. Umumnya, ada tiga jenis pemeriksaan atau tes Covid-19 yang sering digunakan untuk mendeteksi apakah seseorang trinfeksi virus corona atau tidak, yakni rapid test antigen dan swab PCR. Setiap jenis pemeriksaan juga memiliki cara dan tingkat akurasi yang berbeda-beda.
1. Tes Molekuler atau Swab PCR
Tes ini dianggap paling akurat untuk mendeteksi adanya virus aktif. Hasil tes juga sangat akurat. Metode pengujian dilakukan dengan mengumpulkan sampel lendir dari hidung atau tenggrokan dengan menggunakan kain penyeka khusus.
Sampel yang dikumpulkan dipakai untuk mendeteksi adanya materi genetik virus. Tes molekuler juga sering disebut test PCR, yang merupakan singkatan dari polymerase chain reaction. Hasil tes ini bisa didapatkan dalam hitungan hari, tergantung dari fasilitas laboratorium.
2. Rapid Test Antigen
Rapid test bisa dilakukan di mana saja, tanpa perlu analisis laboratorium. Hasilnya bisa diperoleh dalam hitungan menit. Biaya yang dibutuhkan juga lebih murah. Namun, tingkat akurasi pendeteksi infeksi aktif ini sangat redah. Sehingga jenis tes ini tidak disarankan untuk mendeteksi Covid-19.
3. Tes Antibodi atau Tes Darah
Tes ini digunakan untuk mencari antibodi terhadap virus corona. Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan untuk melawan penyerang asing, seperti virus. Tes antibodi Covid-19 tidak dapat mendiagnosis infeksi virus korona aktif. Jenis tes ini hanya mendeteksi apakah kita pernah mengalami infeksi di masa lalu. Pasalnya, antibodi tidak dapat dideteksi sampai beberapa hari setelah infeksi dimulai. Jenis test ini juga tidak disarankan untuk mendeteksi Covid-19 hingga pasien mengalami gejala minimal dalam waktu 14 hari.
4. GeNose C19
Di tengah pandemi, sejumlah inovasi dihadirkan guna mengatasi penyebaran virus corona. Beberapa inovasi, di antaranya GeNose C-19 sebagai alat skrining Covid-19 metode tiup. Kelebihan tes GeNose hasil inovasi tim peneliti Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tersebut adalah tingkat akurasi tes tinggi mencapai 93-95 persen, hasilnya bisa diketahui cepat, serta prosesnya lebih nyaman, cukup melalui embusan napas. Keandalan alat tesnya pun teruji dan telah mendapatkan izin edar Kementerian Kesehatan pada 24 Desember 2020 silam. Alat ini ditempatkan di berbagai stasiun kereta api di Tanah Air.
5. PCR Kumur
Baru-baru ini, muncul inovasi baru lagi, yakni tes Covid-19 dengan metode kumur. Jika umumnya pengambilan sampel PCR melalui swab nasofaring, dengan metode ini sampel diambil melalui metode kumur (gargling), kemudian sampel diperiksa menggunakan alat PCR.
Alat uji deteksi Covid-19 dengan metode kumur (gargling) merupakan inovasi dari Bio Farma dan perusahaan rintisan bioteknologi Nusantics. "Gargle-PCR memiliki sensitifitas hingga 95 persen sehingga dapat digunakan sebagai alternatif selain gold standard Swab Nasofaring-Orofaring menggunakan PCR Kit," tulis Biofarma dalam siaran pers.
Uji validasi telah dilakukan bersama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Rumah Sakit Nasional Diponegoro dan Rumah Sakit Dokter Kariadi (RSDK). Alat deteksi Covid-19 dengan metode kumur ini telah memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 1 April 2021. Izin edar tersebut bernomor KEMENKES RI AKD 10302120673.