Daerah Ini Alami Hari Tanpa Bayangan pada 21-27 September
Warga di sejumlah wilayah di Padang Panjang, Sumatera Barat, akan mengalami hari tanpa bayangan, pada 21 hingga 27 September 2020. Fenomena yang dikenal dengan nama kulminasi utama itu, menempatkan matahari berada di posisi paling tinggi dan tepat berada di atas kepala pengamat. Sehingga bayangan benda yang tegak seakan menghilang karena jatuh tepat di benda itu sendiri.
"Maka banyak yang menyebutkan bahwa hari kulminasi utama itu dikenal sebagai hari tanpa bayangan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, Mamur, Minggu 20 September 2020.
Fenomena hari tanpa bayangan tersebut hanya terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya pun tidak jauh saat matahari berada di khatulistiwa. Hal ini terjadi karena posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator. "Hari tanpa bayangan biasanya terjadi pada tengah hari, di saat itu matahari tepat berada 90 derajat di atas benda atau badan kita," katanya.
Akibatnya bayangan tersebut akan jatuh tepat di dasar benda atau di bawah kaki seseorang. Sehingga terlihat seolah-olah bayangan tersebut tidak ada.
Menurutnya, fenomena hari tanpa bayangan ini diperkirakan terjadi pada 21 hingga 27 September 2020. Sejumlah wilayah di Sumbar yang mengalami kulminasi matahari pada 21 September 2020 diperkirakan terjadi di wilayah Simpang Empat pada 12.13 WIB dan Lubuk Sikaping pada pukul 12.12 WIB. "Kemudian pada 22 September 2020 diperkirakan terjadi di Bukittinggi dan Lubuk Basung pukul 12.11 WIB atau 12.12 WIB," lanjutnya.
23 hingga 25 September 2020, diperkirakan akan terjadi di Pariaman, Parit Malintang, Padang, Arosuka, Painan, Solok, Payakumbuh, Sarilamak, Padang Panjang, Batu Sangkar, Sungai Dareh, Muaro Sijunjung, dan Sawahlunto.
"Selanjutnya pada 26 hingga 27 September 2020 fenomena hari tanpa bayangan juga terjadi di Tua Pejat dan Padang Aro," jelasnya.
Meski menarik untuk diamati, Ia mengimbau agar masyarakat menggunakan pelindung diri untuk mengurangi sengatan matahari. Kemudian membawa bekal dan minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi terutama bagi yang beraktivitas di luar lapangan. (Ant)
Advertisement