Daerah 3T Fokus Wilayah Dakwah Muhammadiyah
Kesaksian para aktivis, dai, mubaligh Muhammadiyah baik yang putra maupun yang putri diberbagai tempat yang terkategori di dalam daerah 3T yang dihimpun dalam buku anak sang pencerah
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan, program dakwah khusus sudah lama digerakkan oleh Persyarikatan dari Muktamar ke Muktamar. Pada periode 2016-2022 ini percepatan dilakukan oleh LDK PP Muhammadiyah bahkan juga terobosan dengan program-program yang bersifat langsung hingga menjadi sebuah buku.
“Kesaksian para aktivis, da’i, mubaligh Muhammadiyah baik yang putra maupun yang putri diberbagai tempat yang terkategori di dalam daerah 3T yang dihimpun dalam buku anak sang pencerah itu merupakan highlight dari pengkhidmatan para kader Muhammadiyah di daerah-daerah yang tidak populer.
"Di daerah yang mungkin juga media sosial kurang begitu hirau tetapi kader-kader kita serta penggerak di LDK dan lembaga-lembaga yang ada di lingkungan persyarikatan termasuk ‘Aisyiyah terus peduli menggerakkan masyarakat di akar rumput,” terang Haedar.
Ia hadir secara daring dalam kegiatan Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka (Uhamka) Jakarta dalam Seminar Nasional dan Peluncuran Buku “Anak Panah Sang Pencerah: Dakwah Merambah Daerah 3 T (terdepan, terpencil, tertinggal)” secara hybrid.
Haedar pun menyampaikan terima kasih kepada LDK dan Uhamka sebagai penyelenggara juga para da’i Muhamamdiyah yang tersebar di daerah 3T.
“Kami atas nama PP Muhammadiyah menyampaikan terima kasih kepada LDK Pusat sampai bawah atas inisiatif sekaligus juga berbagai program terobosan yang telah menunjukkan hasil dan perkembangan yang menggembirakan sebagaimana kami saksikan di berbagai tempat. Kami juga terima kasih kepada rektor dan segenap keluarga besar Uhamka Jakarta yang pada hari ini menyelenggarakan acara bekerja sama dengan LDK PP Muhammadiyah sekaligus juga untuk program MoU bagi kepentingan para da’i dan aktivis dakwah khusus.
"Ini merupakan langkah yang sangat maju dan konstruktif dari Uhamka yang kami harapkan ini merupakan bagian dari program-program yang ada di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah sebagaimana dilakukan oleh Uhamka.Juga untuk para narasumber yang akan berbagai pemikiran dan pengalamannya lewat seminar hari ini,” tutur Haedar, Rabu.
Kader-Kader Persyarikatan
Haedar percaya, pergerakan kader-kader Persyarikatan di daerah 3T akan terus menggelinding sebagai sebuah proses dinamis sebagaimana watak Muhammadiyah yang bersifat al harakah al islamiyah di mana pergerakan itu lahir karena ada jiwa, ruh, alam pikiran dan dorongan yang terus hidup untuk mengemban misi dakwah dan tajdid yang dasarnya adalah keikhlasan.
“Keikhlasan itu muncul dari ruh beribadah yang melekat dalam diri kita sebagai panggilan sekaligus juga kewajiban individual sekaligus juga kewajiban jama’i kita, sekaligus juga panggilan ini merupakan fungsi dari komitmen kita sebagai muslim yang menjalankan fungsi kekhalifahan di muka bumi ini. Itulah yang membuat kita punya daya hidup di dalam pergerakan kita baik di kala ringan maupun di kala kita berat menghadapi rintangan dan tantangan,” jelas Haedar.
Melihat perjuangan tersebut, Haedar memberi penghargaan dan terima kasih kepada para kader, aktivis, mubaligh dan da’i di seluruh daerah 3T. Bagi Haedar, mungkin ini tidak cukup untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya atas segala pengkhidmatan pada kader, aktivis, mubaligh, dan da’i dengan segala permasalahan, rintangan, dan tantangan yang dihadapi.
“Tetapi percayalah Muhammadiyah sebagai institusi besar akan terus bergerak dan membackup, menjadi payung dari kehadiran saudara-saudara sekalian. Bahwa mungkin hari ini belum sepenuhnya maksimal, itulah yang selalu kita proses untuk selalu ada akselerasi,” ungkapnya.
Upaya Uhamka untuk bekerja sama dengan LDK, dikatakan Haedar merupakan bagian ikhtiar dari kelembagaan untuk memayungi pergerakan kader, aktivis, mubaligh, dan da’i yang berdakwah di kawasan-kawasan 3T.
“Maka jangan pernah merasa asing, merasa sendirian, merasa berjalan di ruang sepi, kami hadir dengan kemampuan yang kita miliki dikala berat atau ringan dan itu lebih baik di mata Allah swt,” kata Haedar.
Uhamka dan LDK PP Muhammadiyah bekerja sama untuk menghadirkan beasiswa bagi kader, aktivis, mubaligh, dan da’i di daerah 3 T dengan program beasiswa S2 dan S3.
“Jangan sampai setelah selesai di Uhamka tinggal di Jakarta dan tidak kembali lagi ke tempat pengabdian. Ini agar bahwa kader-kader dan anak panah kita tidak menjadi berkurang setelah ada mobilitas vertikal dan ini berlaku untuk semua,” tuturnya.
Advertisement