Curhat Warga Banyuwangi Keliling Belasan Kilometer Beli Gas 3 kg
Beberapa pekan ini warga Banyuwangi kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg. Untuk mendapatkan elpiji subsidi tersebut, masyarakat harus berkeliling mencari ke toko-toko yang masih memiliki stok. Kalaupun ada, mereka harus membayarnya dengan harga yang jauh dari harga eceran tertinggi.
Salah seorang warga Kebalenan, Banyuwangi, Sri Rimbawardana, mengatakan, sudah empat hari ini dirinya tidak masak. Sebab dirinya tidak bisa mendapatkan gas elpiji 3 kg. Perempuan setengah baya ini menyebut, dirinya sudah berkeliling hingga belasan kilometer untuk membeli gas.
“Sudah cari ke Rogojampi, Ketapang, di Glagah juga tidak ada,” jelasnya, saat antre gas dalam operasi pasar gas elpiji 3 kg di Jl. Veteran, Banyuwangi, Senin, 24 Juli 2023.
Dia mengatakan, karena tidak mendapatkan gas, selama empat hari ini dirinya terpaksa harus membeli nasi bungkus. Satu bungkus nasi, katanya, harganya Rp6 ribu. Keluarganya berjumlah lima orang. Sehingga sekali makan dia harus membeli 5 bungkus atau Rp30 ribu.
“Sungguh susah mencari gas. Makanya ini anak saya antre beli di sini,” katanya.
Sulitnya mendapatkan elpiji 3 kg juga dirasakan Isnaini, 35 tahun, warga Kelurahan Pakis, Banyuwangi. Dia menyebut, sudah lebih dari sebulan ini elpiji 3 kg langka. Dia juga terpaksa mencari ke wilayah lain untuk mendapatkan gas.
Dalam kondisi kelangkaan seperti ini, juga dimanfaatkan penjual nakal untuk meraup untung lebih. Menurut Isnaini, sering kali dia bisa membeli elpiji dengan harga yang cukup mahal dan jauh dari harga eceran tertinggi. Namun karena butuh dirinya terpaksa membelinya.
“Ada yang menjual seharga Rp20 ribu ada juga yang Rp25 ribu,” tegasnya.
Keluhan yang sama disampaikan Nuril Jannah, 53 tahun warga Perumahan Villa Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Perempuan yang sehari-hari berjualan nasi pecel dan tahu bumbu ini mengaku sudah beberapa hari ini tidak bisa berjualan. Karena dirinya tidak bisa mendapatkan gas.
“Sudah keliling, tapi tidak nemu,” ujarnya.
Perempuan yang biasa dipanggil Ana ini mengatakan, kelangkaan elpiji 3 kg ini sangat menyengsarakan masyarakat kecil seperti dirinya. Dengan kondisi ekonomi yang saat ini sulit, kata Dia, masyarakat kecil dipersulit dengan kelangkaan elpiji 3 kg.
“Jangan menyengsarakan masyarakat. Kalau pun harga naik yang penting barang ada,” ungkapnya.
Advertisement