Curhat Pemilik Anjing Canon Mati Usai Ditangkap Satpol PP Aceh
Video penangkapan seekor anjing bernama Canon di Pulau Banyak, Aceh, viral di media sosial. Dalam unggahan terlihat sekelompok Satpol PP menangkap Canon dengan kayu. Disebutkan pula jika anjing itu mati tak bisa bernapas, akibat diikat mulutnya dan disekap dalam peti sayur. Namun Sapol PP menepis informasi itu.
Video Viral Penangkapan Anjing Aceh
Video penangkapan seekor anjing di Aceh viral di media sosial. Dalam video pendek yang viral, terlihat beberapa laki-laki anggota Satpol PP mengelilingi seekor anjing yang diikat dengan rantai. Terlihat seorang anggota Satpol PP mencoba menundukkan anjing menggunakan tongkat kayu bercabang.
Dalam unggahan disebut jika anjing bernama Canon adalah milik pemilik salah satu pengusaha resort di Pulau Banyak, Aceh. Ketika anjing ditangkap, pemilik sedang tidak di tempat. Rencananya, anjing itu akan dibawa ke Medan, berkumpul dengan beberapa anjing lain yang sudah mendahului.
Disebutkan pula jika anjing tersebut kemudian dimasukkan ke dalam peti sayur dengan mulut diikat. Keranjang kemudian ditutup dengan kayu, dibungkus dengan terpal, dan dilakban.
"Anjing diangkut menggunakan kapal boat berjam-jam dari Pulau Panjang ke Ibukota Kabupaten Singkil. Canon mati karena tak bisa bernapas. Bukan mati stres," tulis unggahan itu.
Klarifikasi Satpol PP
Video yang viral itu mendapat klarifikasi dari Satpol PP Aceh. Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Aceh Singkil, Ahmad Yani mengatakan jika anjing benar dievakuasi dengan diikat pakai rantai, dan dimasukkan ke dalam keranjang sayur kol. "Cuma itu. Keranjang itu diikat biar nggak pecah," katanya, dikutip dari detik.com, Minggu 24 Oktober 2021.
Selanjutnya ia menepis pernyataan media sosial yang menyebut jika anjing tak bisa bernapas karena mulutnya diikat. "Kalau memang diikat mulutnya, dari sana sudah mati. Itu pembunuhan namanya. Nggak ada kami ikat mulutnya, siapa pula yang berani pegang anjing itu. Yang berani itu kan tuannya," sebutnya.
Menurutnya, proses evakuasi disaksikan pengelola resort. Anjing dievakuasi ke daratan Singkil di Aceh, untuk diserahkan ke pemiliknya. Sayangnya, setibanya di kantor, anjing sudah mati. "Kemudian kami lapor ke Sekda dan anjingnya kami kuburkan," lanjutnya.
Ia menambahkan jika Satpol PP Aceh menangkap dua anjing di waktu yang sama. Seekor anjing betina disebut sehat dan diberi makan telur dan nasi, oleh anggota Satpol PP.
Sherina Munaf Ikut Bersuara
Insiden dan pernyataan dari Satpol PP itu membuat makin gaduh kasus tersebut. Sebab, sejumlah netizen menilai kalau anjing itu tidak mati karena stres, tetapi disiksa. Salah satu yang berkomentar adalah Sherina Munaf. Dia mencuit lewat Twitter-nya.
"Kepada Kasatpol PP Aceh Singkil, Ahmad Yani yang menduga Canon mati karena "stress". Canon dimasukkan ke keranjang sayur, ditutup kayu, dibungkus terpal, dilakban keliling, dibawa naik boat dari Pulau Panjang ke Singkil. Cuaca hari itu panas. Canon mati karena tidak bisa napas," cuit Sherina.
"Respons mengecewakan dari Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah Aceh Singkil, Ahmad Yani. Manusia juga tanpa ngerti dia salah apa, tiba-tiba dikarung terpal, mulut diikat, merintih kepala keluar, dipaksa masuk karung lagi ya stres. Niat bunuh atau tidak bunuh, anjing peliharaan ini tewas," sambungnya. (Dtk)