Curhat Korban Pelecehan Di Gili Trawangan, Sandi Uno Marah
Viral unggahan Tiktok seorang wisatawan domestik tentang catcalling (pelecehan verbal) yang dialaminya di Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, membuat isu pelecehan ini jadi perbincangan hangat.
Pemilik akun TikTok @miaerliana, ia curhat sering menerima pelecehan verbal saat berlibur pada Agustus lalu. Mia merasa tidak dihargai sebagai wisatawan lokal oleh penyedia layanan pariwisata. Ada biaya tambahan tiba-tiba untuk penginapan, hingga harga barang yang sangat mahal. Mia pun berikrar tidak akan datang lagi ke Gili Trawangan.
"Gimana kalau kayak gitu, kalau bukan scam namanya. Masuk night market, gue ini lokal yang bule cuma dua. Masa beli ikan dibilang Rp300 ribu seekor. Mereka gak hargain gue dan teman gue sebagai lokal dong. Itu night market di pasar bukan restoran,” lanjut Mia.
Setelah videonya viral hingga menuai pro dan kontra, Mia kembali mengunggah video. Kali ini, isinya permintaan maaf karena tidak bermaksud menjelekkan Gili Trawangan. Video soal pelecehan pun sudah disembunyikan.
Tanggapan Dinas Pariwisata NTB
Terkait insiden itu, Dinas Pariwisata NTB baru akan mendalami di mana lokasi persis kejadian pelecehan tersebut.
"Kita sudah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara melalui Dinas Pariwisata untuk memastikan kebenaran informasi, berikut kronologis kejadian terhadap apa yang di unggah melalui video," ungkap Kadispar NTB, Yusron Hadi, seperti dilansir dari Antara.
Pihaknya bersama Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Utara (KLU) kata Yusron, akan menelusuri kebenaran peristiwa tersebut karena dalam unggahannya tidak jelas lokus kejadiannya, kemudian dengan siapa orang yang melakukan hal tersebut.
"Ini kan perlu kita dalami, kronologinya bagaimana dan sebagainya. Bila betul kejadiannya jelas di mana lokus dan pelakunya, ya tentu kita merasa prihatin dan harus mendorong diambil tindakan tegas sesuai ketentuan oleh pihak yang memiliki kewenangan," katanya.
"Bila berita ini tidak benar, kita sayangkan ini terjadi. Karena di tengah kondisi tamu wisatawan kita yang ke Gili dalam masa puncak-puncaknya. Di mana kunjungan per hari bisa melampaui angka 1.000 orang," tutupnya.
Menparekraf Sandi Uno Marah
Menteri Pariwisata dan Perekonomian Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno marah besar ada aksi pelecehan di Gili Trawangan. "Its so annoying (sangat mengganggu) dan itu videonya juga seperti itu. And its super annoying! Nah, saya bisa merasakan, sebagai seorang bapak dari dua anak perempuan saya bisa relate kepada apa yang diperlakukan ke wisatawan nusantara tersebut," tandas mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Sandi Uno, sapaan akrabnya, mengajak para pelaku parekraf agar menghentikan aksi serupa. Karena, seperti diketahui bahwa pariwisata Indonesia terkenal akan keramahannya.
"Dan saya secara tegas saya sampaikan agar kita hentikan. Karena parekraf itu baru saja bangkit. Jangan sampai perlakuan kepada wisatawan itu mencemari citra wisata kita yang ramah. NTB ini destinasi ramah muslim. Kita harus memuliakan tamu, jangan di cat call. Please stop. Saya tegas saja," kata dia lagi.
Sandi Uno juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemda dan asosiasi untuk membina serta edukasi kepada para pelaku pariwisata setempat.
"Karena di Gili Trawangan ini beruntun kena masalah, mulai dari gempa, pandemi, kebakaran. Sementara banyak limpahannya banyak yang ke gili, jangan dikotori oleh tindakan yang sangat merugikan kita," imbuh dia.