Curanmor Marak, Walikota Probolinggo Angkat Bicara
Aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Kota Probolinggo benar-benar menggila akhir-akhir ini. Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin pun angkat bicara terkait maraknya curanmor terutama sepekan terakhir ini.
“Terus terang, kami ikut prihatin terhadap warga yang kehilangan sepeda motornya. Sisi lain, kita harus berbenah, menghidupkan siskamling kembali,” katanya saat berdialog lesehan bersama sejumlah wartawan di kawasan Museum Rasulullah, Jalan Suroyo, Probolinggo, Senin, 23 Mei 2022.
Habib Hadi mengakui, khusus tindakan represif seperti menangkap dan menahan pelaku curanmor memang wewenang kepolisian. “Tetapi tindakan preventif atau pencegahan bisa dilakukan masyarakat. Dengan adanya siskamling, maling jadi mengurungkan niat mencuri motor,” katanya.
Dikatakan siskamling tidak sebatas untuk menjaga keamanan dan ketenteraman lingkungan. Siskamling juga membuat warga guyup rukun.
Seperti diketahui, akhir-akhir ini aksi curanmor marak di Kota Probolinggo. Pada Kamis malam hingga Jumat dini hari, 20 Mei 2022 lalu misalnya, sebanyak enam motor milik warga di dua tempat terpisah di Kota Probolinggo amblas digondol pencuri.
Kamis malam, 19 Mei 2022, dua motor milik jamaah yang sedang salat magrib di Masjid Al A’raf, Jalan Serma Abdurrahman, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo amblas digondol pencuri.
Saat itu dua pemiliknya, Tofan Tri Nugroho dan Alamsyah, warga Mangunharjo sedang menjalankan salat berjamah magrib di masjid tersebut.
Motor Honda Scoopy Nopol N-3166-RG milik Tofan dan Honda Vario Nopol N-6441-M milik Almasyah diparkir di tempat parkir di halaman samping kanan masjid. “Biasanya saat salat berjamaah ada marbot masjid yang berjaga di belakang, malam itu kok marbot tidak ada,” ujar Tofan.
Dalam rentang waktu 10 jam, kasus curanmor juga terjadi di Kelurahan/Kecamatan Wonoasih, Jalan Profesor HAMKA, Kota Probolinggo. Lebih gila lagi, komplotan pencuri langsung menyatroni tiga rumah warga yang bertetangga. Sebanyak empat motor milik warga Wonoasih amblas diembat pencuri, menjelang subuh.
Yakni, Honda Beat bernomor polisi (Nopol) N-6656-SO tahun 2017 milik Slamet Rahardjo dan Honda Beat Nopol N-6917-QS tahun 2012 milik Lailatul.
Dua motor lain yakni, Honda Beat Tahun 2017 dan Honda Vario yang juga dicuri milik Sumiati. “Maaf, saya lupa nomor polisinya karena STNK-nya berada di dalam jok motor,” kata Sumiati.
Sementara Slamet Rahardjo mengaku, tidak menyangka motornya bakal menjadi sasaran pencurian. Soalnya, ia mengaku berjaga (tidak tidur) hingga pukul 02.00 dini hari.
Slamet awalnya tidak tahu kalau motornya hilang. Soalnya, di depan rumah orang-orang ramai menginformasikan, ada dua tetangga kehilangan motor. Setelah saya cek, motor saya ternyata juga hilang,” katanya.