Curah Hujan Jakarta Terdahsyat Sejak 154 Tahun Terakhir
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan curah hujan yang mengguyur sebagian besar Jakarta pada awal tahun ini merupakan curah hujan yang tertinggi sejak tahun 1866.
"Dari pengukuran meteorologi tercatat sejak zaman Belanda tahun 1866 hujan tertinggi saat itu adalah 185,1 mm per hari," kata Kepala Sub Bidang Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Siswanto, Kamis, 2 Januari 2020.
Sejak saat itu, hujan dengan intensitas cukup lebat juga pernah terjadi pada tahun 1918. Saat itu curah hujan di Jakarta sempat tercatat 125,2 mm per hari. Akibatnya, banjir besar pernah melanda Jakarta.
"Banjir besar Jakarta pada 20 Februari 1918 karena curah hujan yang tercatat di Kwitang (Kantor BMKG zaman dulu) adalah 125,2 mm per hari," kata Siswanto.
Dan berikut catatan curah hujan terbesar yang mengguyur Jakarta:
Tahun 1866 : 185,1 mm/hari
Tahun 1918 : 125,2 mm/hari
Tahun 1979 : 198 mm/hari
Tahun 1996 : 216 mm/hari
Tahun 2002 : 168 mm/hari
Tahun 2007 : 340 mm/hari
Tahun 2008 : 250 mm/hari
Tahun 2013 : > 100m m/hari
Tahun 2015 : 277 mm/hari
Tahun 2016 : 100-150 mm/hari
Tahun 2020 : 377 mm/hari
Dan berikut perbandingan curah hujan yang terjadi paad 1 Januari 2020 di Jakarta (catatan mulai 31 Desember 2019 pukul 07.00 WIB hingga 1 Januari 2020 pukul 07.00 WIB) :
1. Staklim Tangsel 208,9 mm
2. Stamet Curug 54 mm
3. Stamet Cengkareng 148 mm
4. Stamet Kemayoran 131 mm
5. Stamar Tanjung Priok 146 mm
6. Pos Hujan Bd Ciputat 184,9 mm
7. Pos Hujan Teluk Naga 106,5 mm
8. ARG Tomang 225,6 mm
9. ARG Manggarai 189 mm
10. AWW TMII 335,2 mm
11. ARG Ciganjur 110,4 mm
12. ARG Sukapura 179,8 mm
13. AWS Puspitek 55,2 mm
14. ARG Sepatan 82 mm
15. ARG Jatiasih 259,6 mm
16. ARG Teluk Pucung 234,6 mm
17. ARG Muara 132,6 mm
18. ARG Jagorawi 131,5 mm
19. AWS UI 91,6 mm
20. ARG Katulampa 57,4 mm
21. AWS IPB 75,8 mm
22. Pos Hujan Ragunan 155 mm
23. Pos Hujan Rorotan 172 mm
24. TNI AU Halim 377 mm.