Cumi-cumi Sumber Vitamin dan Mineral, Ini Resep Olahannya
Tingkat konsumsi masyarakat terhadap makanan yang berasal dari laut seperti cumi-cumi semakin meningkat, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan nutrisi bagi tubuh.
Selain mengandung protein tinggi, cumi-cumi juga mengandung asam amino penting dan mineral seperti natrium, kalium, fosfor, kalsium, magnesium, dan selenium. Cumi-cumi juga merupakan sumber vitamin seperti vitamin B1 (tiamin), B2 (ribofavin), B12, niasin, asam folat, serta vitamin larut lemak (A, D, E, K).
Tekstur yang kenyal dan rasanya yang gurih membuat cumi-cumi selalu enak diolah jadi beragam makanan yang hampir selalu berhasil menggugah selera makan. Meskipun kaya nutrisi, bagi kamu para pecinta cumi sebaiknya jangan terlalu sering dan terlalu banyak karena ditakutkan malah akan berdampak buruk untuk kesehatan, terlebih bagi kamu yang alergi makanan laut.
Anatomi Cumi-cumi
Cumi-cumi merupakan hewan dalam golongan tidak bertulang belakang. Hewan ini memiliki kemampuan untuk memancarkan cahaya. Organ tersebut terletak pada ujung juluran panjang yang menonjol di depan, karena adanya peristiwa luminasi yang terjadi pada cumi-cumi. Cumi-cumi juga termasuk kelompok hewan moluska yang biasa hidup di laut. Dia memiliki bentuk kaki terpisah dan menjadi sejumlah tangan yang melingkari kepala, dengan ukuran diameter 1 mm.
Cumi-cumi adalah salah satu dari 300 spesies moluska bertentakel 10 yang merupakan ordo Cephalopoda Teuthoidea (atau Teuthida)yang banyak dimanfaatkan menjadi santapan, terkadang cumi-cumi juga disamakan dengan gurita karena memiliki 8 tentakel namun sebenarnya cumi-cumi memiliki 10 tentakel.
Cumi-cumi memiliki tubuh yang berbentuk pipa, kepala yang berkembang sempurna, dan 10 tangan yang panjang yang bermangkuk penghisap. Tangan-tangan tersebut berguna untuk menjerat mangsanya kemudian disobek menggunakan rahangnya yang kuat, mirip dengan paruh binatang, cumi-cumi menghisap air melalui rongga pusat ditubuhnya, yakni rongga mantel kemudian memaksanya keluar melalui pembuluh yang lentur atau disebut dengan sifon (terletak di belakang tangan).
Cumi-cumi memiliki sirip yang merupakan 2 perluasan mantel, seperti cuping yang digunakan sebagai kemudi pergerakannya, matanya terlihat seperti manusia namun tidak memiliki kelopak mata, dan memiliki 3 jantung berdarah biru, 2 dari jantung tersebut terletak di dekat insangnya, olek karena itu cumi dapat memompa oksigen ke bagian tubuh.
Tak hanya itu, cumi-cumi juga memiliki pokok sistem pernapasan senyawa besi, akibatnya jika terlalu tertutup pada permukaan di mana terdapat air panas, maka cumi-cumi akan mati dengan mudah karena merasa lemas, banyak cumi yang dapat emngubah warna tubuhnya menjadi ungu, merah, atau kuning sebagai bentuk kamuflase atau mengelabuhi musuh agar terhindar dari ancaman pemangsa.
Klasifikasi Cumi-cumi
- Kingdom : Animalia
- Phylum : Mollusca
- Kelas : Cephalopoda
- Ordo : Teuthoidea
- Sub-Ordo : Myopsidae
- Family : Loliginidae
- Genus : Loligo
- Spesies : Loligo chinensis
Habitat dan Hidup Cumi-cumi
Cumi-cumi memiliki hidup di perairan laut dangkal maupun di laut yang dalam, umumnya hidup di di perairan dengan suhu antara 8 hingga 32 derajat celcius, dengan salinitas 8,5 sampai 30 per mil, dengan daerah penyebarannya yaitu di perairan Pasifik Barat, Australia Utara, Filipina, bagian utara Laut Cina Selatan hingga Jepang.
Sedangkan di negara Indonesia, penyebaran cumi-cumi cukup merata, mulai dari pantai hingga laut lepas dan sampai kedalaman beberapa ribu meter, bahkan beberapa spesies cumi-cumi telah ditemukan hidup lebih dari 13.000 kaki di dalam air.
Cumi-cumi berkembang biak dengan cara bertelur, diawali dengan cumi-cumi jantan yang merayu betinanya dengan warna kulit. Jika diterima oleh betina, maka cumi-cumi jantan akan menggunakan lengannya yang bernama Hectocotylus untuk mengirimkan sperma atau disebut spermatophore ke betinanya.
Lalu cumi-cumi betina memproduksi sekitar 200 telur dan menempelkannya pada dasar laut, bersamaan dengan telur betina lainnya. Sistem reproduksi seksual pada cumi-cumi terdiri atas sistem reproduksi, sementara sistem reproduksi cumi-cumi jantan meliputi testis, pori genital dan penis. Sedangkan betina meliputi ovum, saluran ovum, kelenjar kuning telur.
Kandungan Gizi dalam Cumi-cumi
Kandungan cumi mentah sebanyak 85 gram mampu menawarkan nutrisi sebagai berikut:
1. Kolesterol: 198 mg
2. Protein: 13,2 gram
3. Lemak tak jenuh tunggal: 0,09 gram
4. Lemak tak jenuh ganda: 0,4 gram
5. Lemak jenuh total: 0,3 gram
6. Berbagai vitamin: Vitamin B (B3, B6, B12), C, dan E
7. Beragam kandungan mineral: Fosfor, magnesium, zinc, kalsium, dan zat besi
Kandungan Gizi Tinta Cumi-cumi
Ternyata tinta dalam tubuh cumi-cumi juga menyimpan nutrisi unik, seperti, melanin, polisakarida, katekolamin, dan logam, juga menyimpan asam amino, mulai dari asam glutamat, taurin, alanin, leusin, hingga aspartat.
Warna biru kehitaman pada tinta cumi disebabkan oleh kandungan melanin yang dihasilkan dari kelenjar dalam kantung yang disekresikan bersama dengan protein, mineral, dan senyawa kimia lainnya.
Kandungan melanin dan peptidoglikan dalam tinta diketahui dapat menghasilkan berbagai zat kimia dan enzim yang berperan sebagai antioksidan, seperti tirosin, katekolamin, dan dopamin yang bisa mencegah kanker.
Manfaat Konsumsi Cumi-cumi bagi Kesehatan
1. Mengurangi risiko kanker
Kandungan tirosin, dopamin, dan katekolamin pada tinta cumi, ketiga kandungan tersebut bekerja sebagai antioksidan yang berguna untuk mencegah paparan radikal bebas sebagai penyebab kanker.Selain itu, tinta cumi mengandung peptidoglikan, yang dapat mempercepat kematian sel kanker serta menghambat pertumbuhan dan penyebarannya.
2. Mengurangi risiko anemia
Kandungan vitamin B12 dalam cumi-cumi juga diperlukan untuk membantu pembentukan sel darah merah. Jadi, bila kadar vitamin B12 di dalam tubuh kurang, maka kadar sel darah merah di dalam darah pun menurun dan meningkatkan risiko anemia.
3. Bersifat antioksidan
Tinta cumi memiliki sifat antioksidan, yang dapat melawan radikal bebas dalam tubuh yang mampu memicu munculnya beragam penyakit, seperti, penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
4. Mengatasi tukak lambung
Tinta cumi juga dapat menurunkan produksi asam lambung, karena, kadar asam lambung yang terlalu banyak bisa menjadi salah satu faktor risiko dari terbentuknya tukak.
5. Berperan sebagai antibakteri
Asam lemak tak jenuh, seperti DHA, asam oleat, dan EPA dalam cumi, berfungsi sebagai antibiotik alami karena bersifat antibakteri, seperti bakteri penyebab diare dan typus, contohnya Staphylococcus aureus, Salmonella sp, dan Escherichia Coli.
6. Memelihara kesehatan jantung
Kandungan kalium dan vitamin E dalam cumi-cumi berguna untuk menjaga tekanan darah agar tidak terlalu tinggi, juga mampu melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif, yang berkontribusi terhadap penyakit jantung.
7. Menjaga kesehatan tulang
Cumi-cumi juga mengandung kalsium yang berfungsi untuk menjaga kesehatan tulang agar tetap kuat dan sehat hingga usia lanjut, tak hanya itu, kalsium juga berguna bagi kesehatan saraf agar berfungsi secara baik.
8. Rendah merkuri
Kandungan merkuri bisa mengganggu sistem saraf tubuh. Menurut United States Environmental Protection Agency (EPA) menegaskan bahwa cumi-cumi adalah seafood yang rendah merkuri dan aman dikonsumsi, sedangkan beberapa jenis seafood lain terbukti mengandung tinggi merkuri akibat terkontaminasi pencemaran laut, diantaranya Tuna sirip biru, Ikan todak, Marlin, dan King Mackerel.
Resep Olahan Cumi-cumi
1. Cumi Saus Padang
A. Bahan:
- 500 gr cumi
- 1 bawang bombay (iris)
- 5 siung bawang putih (cincang)
- 5 cabe rawit (iris)
- 2 Sdm saus tomat
- 4 Sdm saus sambal
- 1 Sdm Kecap manis
- 1 Sdm oyster sauce (saus tiram)
- Daun bawang (iris)
- Air
B. Cara membuat:
1. Cuci bersih cumi, kemudian potong-potong.
2. Tumis bawang bombay dan bawang putih sampai wangi. Kemudian masukan cabe rawit, saus tomat, saus sambal, saus tiram dan kecap manis, tambahkan sedikit air.
3. Setelah itu, masukkan cumi dan daun bawang. Masak sebentar sampai cumi mengeras.
4. Cumi saus padang siap disajikan.
2. Cumi Goreng tepung
A. Bahan:
- 500 gram cumi (potong bentuk cincin)
- 7 siung bawang putih
- 1/2 sdt merica bubuk
- 1 sdt garam
- 1 sdt kaldu bubuk
- 1 butir telur
- 15 sdm tepung terigu
- 3 sdm maizena
- Minyak
B. Cara membuat:
1. Haluskan bawang putih, merica, garam, dan kaldu bubuk, sisihkan.
2. Cuci bersih cumi, kemudian baluri dengan bumbu halus yang sudah dihaluskan tadi. Setelah itu, diamkan selama 1-2 jam.
3. Campurkan tepung terigu dan maizena dalam wadah, sisihkan.
4. Kocok telur, campurkan pada cumi yang sudah dibumbui. Kemudian baluri cumi pada campuran tepung.
5. Goreng cumi dengan api kecil sampai matang kedua sisi.
6. Cumi goreng tepung siap dihidangkan.
3. Cumi Bakar Bumbu Rujak
A. Bahan:
- 8 potong cumi (lepas kepalanya, buang kulit, dan cuci bersih isinya)
- 500 ml santan
- 3 lembar daun jeruk
- 2 sdm air asam Jawa
B. Bumbu halus:
- 5 buah cabai merah
- 5 buah cabai merah
- 1 sdt garam
- 3 siung bawang putih
- 2 cm kunyit
- cabai rawit sesuai selera
- 3 butir kemiri
- 1 sdt gula pasir
C. Cara memasak:
1. Rebus cumi dengan santan, campur dengan bumbu halus, dan tambahkan asam jawa. Tunggu hingga bumbu mengering, angkat, dan sisihkan.
2. Tusuk satu cumi dan kepalanya dalam satu tusuk sate.
3. Bakar cumi, sesekali dibolak-balik dan diolesi dengan sisa bumbu.
4. Saat aroma sudah tercium wangi, angkat dan lepas cumi dari tusukannya.
4. Gulai Cumi Isi Tahu
A. Bahan:
- 2 lembar daun salam
- 3 ekor cumi ukuran sedang
- 1 butir telur ayam
- 2 potong tahu
- 1 batang serai
B. Bumbu halus:
- 6 butir bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 2 buah tomat ukuran kecil
- 4 buah cabai merah
- 3 butir kemiri
- 1 ruas jahe
- 1 ruas kunyit
- 1 sdt ketumbar
- garam, merica bubuk, dan gula secukupnya
- air secukupnya
C. Cara memasak:
1. Cuci bersih cumi, buang isinya. Sisihkan
2. Campur tahu dan telur dengan sedikit garam, lumatkan. Masukkan ke dalam erut cumi.
3. Tumis bumbu halus dengan daun salam dan serai sampai harum. Beri garam, gula, merica bubuk, dan air secukupnya. Tunggu sampai mendidih.
4. Masukkan cumi. Masak hingga empuk.
5. Cumi Masak Tinta
A. Bahan:
- 500 gram cumi segar ukuran sedang
- 8 butir bawang merah (iris tipis)
- 4 siung bawang putih (geprak cincang)
- 10-12 buah cabai rawit merah (iris serong tipis)
- 5 buah cabai hijau besar (iris serong)
- 1 jempol lengkuas (memarkan)
- 1 batang sereh (memarkan)
- 2 lembar daun salam
- 3 lembar daun jeruk buang tulang daun
- Gula
- Garam
- Kaldu jamur
- Minyak
B. Cara membuat:
1. Bersihkan cumi, buang kulit tipis dan tulang beningnya, tapi jangan buang tintanya. Kemudian remas-remas cumi sampai tintanya keluar, sisihkan.
2. Tumis bawang merah dan putih sampai harum. Kemudian masukkan lengkuas, daun salam, daun jeruk dan sereh.
3. Setelah itu, masukkan cumi dengan tintanya, aduk hingga merata.
4. Lalu masukkan irisan cabe, gula, garam dan kaldu jamur, masak dengan api kecil hingga api menyusut dan bumbunya meresap.
5. Cumi masak tinta siap disajikan.