Cucu Pendiri NU Ikut Kawal Pemenangan Gus Ipul dan Mbak Puti
Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersilaturrahmi dengan Majelis Mujahadah Rotibul Atthos, di Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Jombang.
Hadir pada acara ini, ribuan ibu-ibu jemaah Majelis tersebut. Serta, pengasuh Majelis, Nyai Muhasanah Iskandar, Rabu, 9 Mei 2018.
Nyai Muhasanah adalah kakak dari Sholichah Hasbulloh, ibunda Gus Ipul. Dengan kata lain, Nyai Muhasanah merupakan bibi dari Gus Ipul.
Selain itu, Nyai Muhasanah adalah ibu dari Abdul Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB) serta Abdul Halim Iskandar (Ketua DPW PKB Jatim). Serta, cucu dari KH Bisri Syansyuri, pendiri Nahdlatul Ulama.
Nyai Muhasanah menegaskan bahwa ikhtiar para ulama untuk menentukan pimpinan gubernur telah final. Yang mana, Gus Ipul menjadi pilihan para ulama untuk memimpin Jawa Timur lima tahun kedepan.
"Untuk itulah kita di sini. Yakni, mendoakan dan mengamankan instruksi para ulama. Insya Allah, pilihan ulama yang nantinya terpilih nanti," kata Nyai Muhasanah di hadapan jemaah.
Mendapat restu dari Nyai Muhasanah, Gus Ipul menyampaikan terimakasihnya. Ia membenarkan, bahwa tanpa adanya dukungan dari kiai, ia tak akan berani maju di pencalonan gubernur tahun ini.
"Namun, para Kiai yang justru memberikan restu, dorongan, bahkan intruksi. Kalau sudah kiai memberikan intruksi, maka saya berani," kata Gus Ipul yang juga salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.
Gus Ipul lantas bercerita tentang karomah Kiai. Yang mana, kiai selalu mampu mendapat solusi tak terduga atas petunjuk Allah.
Misalnya saja kisah seorang kiai yang menjalankan dakwah ke Pulau Bawean. Namun, kiai tersebut tak lantas bisa pulang karena ombak tinggi.
"Jadi, Kiai ini bisa berangkat, namun tak bisa pulang. Hingga beberapa hari menginap di sana. Padahal, Kiai ini sebenarnya memiliki banyak undangan ceramah yang harus dihadiri," cerita Gus Ipul.
Gus Ipul melanjutkan, kiai tersebut lantas mendapat ide untuk menghubungi KH Nawawi Abdul Djalil Pasuruan. Kiai lantas menginstruksikan Gus Ipul untuk membantu kepulangan dari Bawean.
Ternyata, tak jauh dari Pulau Bawean, ada sebuah kapal besar milik TNI Angkatan Laut yang tengah bersandar. Gus Ipul lantas menyampaikan pesan kepada Panglima Armatim untuk membantu kiai tersebut pulang.
"Ternyata TNIAL tak keberatan untuk mengantar kiai pulang. Padahal, rute kapalnya keliling nusantara, namun mau kembali untuk mengantar seorang kiai," cerita Keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gusdur) ini.
"Inilah contoh dari Karomah kiai. Kalau patuh dengan kiai, Insya Allah ada jalan," kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini.
Gus Ipul lantas mencontohkan pencalonannya yang kemudian menemui banyak kemudahan. Di antaranya, kemudahan mendapatkan dukungan partai politik.
"Alhamdulillah, atas arahan dari kiai, selama ini ada banyak jalan. Kalau kita bergerak sama-sama atas intruksi kiai, Insya Allah kita akan mendapatkan kemenangan," pungkas Wakil Gubernur Jatim dua periode ini. (wah/frd)