Cuci Tangan Bisa Cegah Penyakit Termasuk Covid-19
Virus corona (Covid-19) yang menyebar begitu cepat dan massal di seluruh dunia telah menaikkan popularitas metode cuci tangan sebagai cara mudah mencegah penularan berbagai penyakit infeksi termasuk Covid-19.
Tak hanya saat pandemi, mencuci tangan merupakan salah satu metode pencegahan penularan penyakit “saat normal” seperti diare, yang murah, sederhana, dan efektif.
Di Indonesia, walau mencuci tangan telah dikenalkan sejak pendidikan dini melalui program Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) di sekolah, faktanya masih banyak yang mencuci tangan dengan cara yang kurang baik dan benar. Bahkan banyak juga tidak mempraktikkan mencuci tangan.
Ide mencuci tangan pertama kali dikemukakan oleh Ignaz Philipp Semmelweis, dokter Hungaria, pada pertengahan abad ke-19. Semmelweis menyarankan dokter-dokter mencuci tangan untuk menekan angka kematian akibat infeksi pada persalinan.
Kini, metode mencuci tangan telah diakui efektif untuk membunuh mikroorganisme dan mencegah penyakit menular, tidak hanya penyakit pada saluran cerna, tapi juga penyakit lainnya seperti penyakit kulit dan penyakit saluran napas atas. Begitu pentingnya mencuci tangan dengan baik dan benar, peraturan dan praktik cuci tangan menjadi salah satu kriteria penilaian dalam proses akreditasi rumah sakit di Indonesia. Dalam kaitan pandemi, Kementerian Kesehatan pada Maret 2020 menerbitkan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 yang menganjurkan mencuci tangan untuk mencegah penularan Covid 19, selain wajib menggunakan masker, wajib menjaga jarak fisik dan menghindari kerumunan.
Satu saran yang diulang setiap hari di berita, iklan dan wawancara pakar adalah mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, setidaknya selama 20 detik.
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun