Cuci Ka'bah Setiap Muharam, Tahun Ini Ada Keistimewaan Lho!
Cuci Al-Ka’bah al-Musyarrafah. Penyucian Baitullah, Ka’bah di Makkah al-Mukarramah mendapat perhatian tersendiri bagi kaum Muslim di dunia. Pelaksanaan even tahunan ini biasanya dilaksanakan pada pertengahan bulan Muharram.
Tahun ini pelaksanaannya agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun-tahun sebelumnya tangga untuk naik masuk ke dalam Ka’bah tanpa ada penutup, maka untuk tahun ini dipasang sebuah penutup sehingga pintu Ka’bah yang terbuka tidak bisa terlihat dengan jelas dari luar,” kata Agus Maftuh Abegebriel, Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi, pada ngopibareng.id, dari catatan akun facebooknya, Rabu 26 September.
Menurut Agus Maftuh, pencucian sendiri sebenarnya lebih bermakna simbolik. Karena, di dalamnya sudah bersih dan secara simbolik pula. Setiap tamu yang berkesempatan masuk diberi handuk kecil yang dibasahi dengan minyak wangi khas Ka’bah untuk diusapkan ke dinding-dinding Ka’bah dan juga tiga tiang di tengah-tengahnya.
"Pencucian sendiri sebenarnya lebih bermakna simbolik. Karena, di dalamnya sudah bersih dan secara simbolik pula. Setiap tamu yang berkesempatan masuk diberi handuk kecil yang dibasahi dengan minyak wangi khas Ka’bah untuk diusapkan ke dinding-dinding Ka’bah dan juga tiga tiang di tengah-tengahnya," kata Agus Maftuh.
Dalam catatan ngopibareng.id, ada yang berusaha mendapatkan air bekas mencuci Ka'bah dan lantas menyiramkannya ke sekujur badan. Bahkan ada yang meminumnya. Malah ada yang mengejar petugas pencuci Ka'bah dan menciumi tangannya.
Saking berebutannya, pernah beberapa kali kejadian ada jamaah yang terinjak-injak dan bahkan ada yang meninggal dunia hanya untuk dapat menyentuh tangga atau mendapatkan air bekas mencuci Ka'bah.
Potongan atau robekan kiswah Ka'bah pun kini menjadi barang buruan para jamaah. Banyak jamaah yang berani membayar mahal untuk sepotong robekan kiswah. Bahkan setahun lalu ada jamaah haji kita yang berusaha menggunting kiswah. Jamaah ini lalu ditangkap dan menjadi urusan aparat keamanan Saudi.
Orang-orang itu rela berdesakan dan bahkan terinjak-injak hanya untuk dapat mencium tangga, mendapatkan air bekas mencuci Ka'bah, dan memburu robekan kiswah Ka'bah.
Bagi Dubes Maftuh, justru lebih mengungkapkan dari peristiwa itu dengan #DoaIndonesiaAmanDamai. (adi)