Cuaca Panas, Tantangan Bagi Peserta ITF Widjono Soejono ke-40
Turnamen Tenis ITF Widjojo Soejono ke-40 digelar dalam cuaca yang tak biasa. Pasalnya, gelaran yang dilangsungkan di Lapangan Tenis Kodam V/Brawijaya, Surabaya itu sangat panas. Sehingga menjadi tantang tersendiri bagi para peserta.
Dalam kondisi seperti ini, panitia penyelenggara turnamen tenis legendaris ini berharap, suhu udara di Kota Surabaya tak melebihi ambang batas yang ditentukan oleh International Tennis Federation (ITF).
Sesuai regulasi ITF, pertandingan harus dihentikan sementara jika suhu udara di atas 40 derajat celsius. Hal ini akan berdampak pada jadwal pertandingan menjadi molor.
“Cuaca ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kali ini panasnya luar biasa. Tapi kami berharap tidak sampai melebihi 40 derajat celsius agar tidak ada pertandingan yang tertunda. Karena ini membuat antrean pertandingan semakin panjang dan ini tidak baik untuk turnamen ini,” papar Husein Latif, Ketua Pengprov Pelti Jatim.
Terlepas dari itu, Husein berharap, meski cuaca sangat panas, semangat para peserta untuk menjalani pertandingan tetap tinggi. “Antusiasme peserta sangat besar. Mereka terlihat bersemangat saat bertanding,” kata Husein.
Husein pun berharap, gelaran ini bisa dimanfaatkan atlet-atlet Jatim untuk mengasah kemampuannya sekaligus meraih prestasi terbaik. Maklum, banyak atlet Jatim jebolan Widjojo Soejono yang kini berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.
“Target kami dari kejuaraan ini adalah munculnya bibit-bibit potensial yang memiliki prospek bagus di masa mendatang. Karena itu, atlet-atlet Jatim harus memanfaatkan kejuaraan ini sebaik-baiknya,” kata Husein.
Sementara itu, Roy Pandu Widjojo selaku cucu pendiri turnamen ini, Mendiang Widjojo Soejono juga berharap, turnamen ITF Widjojo Soejono ini sejalan dengan komitmen keluarga besarnya dalam mendukung tergelarnya turnamen ini, yakni menjaga keberlangsungan regenerasi tenis Jatim dan nasional.
“Seperti amanah dari kakek, kami siap support. Sejalan dengan itu, pembinaan tenis di Jatim dan Indonesia bisa lestari. Pendahulu kami telah membuktikan komitmennya dan kami siap meneruskan. Semoga dari sini atlet-atlet tenis Tanah Air bermunculan,” tutur Roy.
Butuh 8 Lapangan Komunal
Pelaksanaan turnamen tenis ITF Widjojo Soejono ke-40 sendiri diikuti 525 peserta dari 20 negara. Mereka turun di enam nomor yang dipertandingkan, yakni KU-8, KU-10, KU-12, KU-14, KU-16 dan KU-18.
Jumlah peserta itu lebih sedikit dari daftar antrean peserta turnamen. Total sekitar 300 pendaftar yang tidak bisa mengikuti turnamen ini karena keterbatasan lapangan yang representatif di Kota Surabaya.
“Ada 300 atlet yang masuk daftar tunggu. Tentu ini sangat disayangkan karena ITF hanya membatasi 32 besar, lebih banyak peserta dari luar negeri yang tidak bisa tampil di turnamen ini,” terang Didik Utomo Pribadi, Direktur Turnamen Widjojo Soejono.
Pria yang juga dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya ini pun berharap, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melakukan intervensi untuk memperbaiki kondisi lapangan tenis outdoor ini agar lebih banyak lapangan di kompleks ini bisa digunakan.
“Kami tidak punya lapangan komunal yang representatif. Karena itu, kami harap Ibu Gubernur bisa melakukan intervensi untuk memperbaiki lapangan di Kodam V/Brawijaya. Sehingga grade turnamen ini bisa meningkat, yang nantinya berdampak pada terjadinya peningkatan jumlah peserta,” terang Didik.
“Pihak Kodam Brawijaya sendiri sudah memberikan lampu hijau jika Pemprov atau dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olahraga berniat memperbaiki dan meningkatkan fasilitas di lapangan ini,” imbuh Didik.