Cuaca Ekstrem di Tokyo, Daniil Medvedev Protes Keras
Petenis nomor dua dunia asal Rusia, Daniil Medvedev mengeluhkan cuaca ekstrem selama pertandingan melawan wakil Italia Fabio Fognini, Rabu 28 Juli 2021 di Olimpiade Tokyo 2020. Medvedev bahkan menyatakan dirinya bisa mati jika bermain di bawah suhu yang sangat panas ini. Maklum, dari aplikasi cuaca, suhu di pertandingan itu berada di kisaran 30-36 derajat celcius.
Medvedev sendiri harus meminta dua kali time out di pertandingan ini karena banyak tenaganya terkuras. Beruntung meski ngos-ngosan, Medvedev berhasil keluar sebagai pemenang setelah menyudahi perlawanan Fognini lewat rubber game, 6-2, 3-6, 6-2.
Seperti diketahui, wakil Rusia yang di Olimpiade kali ini bertanding atas nama Komite Olimpiade Rusia (ROC) menyusul skandal doping massif di kalangan atlet Rusia itu sempat mengambil waktu untuk menghela napas, karena tak tahan melawan teriknya matahari saat itu.
Keruan saja, wasit Carlos Ramos yang memimpin pertandingan bertanya kepada Medvedev tentang kesanggupannya melanjutkan pertandingan. Namun dengan nada kesal, Medvedev menjawab jika dirinya bisa melanjutkan pertandingan sembari menunjukkan wajahnya yang marah.
“Saya sangggup melanjutkan pertandingan, tapi siapa yang akan bertanggung jawab bila saya mati,” bentak sang petenis menjawab pertanyaan wasit.
Medvedev tampak kecewa dengan keputusan panitia penyelenggara yang tetap menjadwalkan pertandingan di pagi dan siang hari, di mana cuaca di Tokyo sedang panas-panasnya. Apalagi sebelumnya banyak petenis yang juga mengeluhkan hal serupa.
Medvedev memang bukan yang pertama mengeluh. Sebelumnya, petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic juga meminta jadwal diubah. Petenis Serbia itu menyarankan agar seluruh pertandingan dialihkan ke malam hari karena cuaca di Tokyo bisa mencapai 40 derajat celcius di siang hari.
Namun, hingga kini tidak ada tanda-tanda dari penyelenggara untuk mengubah jadwal pertandingan. “Mereka memiliki lampu di semua lapangan, seharusnya pertandingan bisa digelar pada malam hari,” keluh Djokovic.
Sampai Mundur
Petenis lain yang marah dengan jadwal cabor tenis di Olimpiade Tokyo itu adalah Diego Schwartzman. Petenis Argentina itu mengeluh tentang panasnya menyusul kekalahannya 6-1 2-6 6-1 oleh Karen Khachanov.
'Tidak dapat dijelaskan bahwa mereka membuat kami bermain pada jam 12 siang di bawah suhu 40 derajat (celcius),' kata Schwartzman. "Aku pergi dengan marah," tambahnya.
Sementara itu, pemain putri Spanyol Paula Badosa mengundurkan diri dari pertandingan perempat final melawan Marketa Vondrousova dari Republik Ceko karena kondisi cuaca, setelah kalah pada set pertama 6-3.
Badosa kemudian terlihat dibawa keluar lapangan dengan kursi roda dan handuk menutupi kepalanya untuk memastikan dia tidak merasakan efek penuh dari sengatan matahari.