Cuaca Jawa Timur Tak Menentu, BMKG Sebutkan Sebabnya
Warga di Jawa Timur merasakan kondisi cuaca yang tidak menentu. Cuaca bisa berubah drastis, dari hujan di pagi hari, kemudian terik di siang hari. Begitu juga sebaliknya. Hujan tiba-tiba turun dengan deras di malam hari. Ini terjadi setidaknya di Surabaya dan Malang dalam sepekan terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, menjelaskan penyebabnya.
Cuaca tak Menentu
Kondisi cuaca dalam sepekan terakhir terasa tidak menentu. Banjir sesaat bahkan sempat terjadi di Malang, Bojonegoro, dan juga Surabaya akibat hujan yang mendadak turun dengan deras, setelah berhari-hari terang atau hujan ringan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan sejumlah peringatan dini siaga banjir beberapa kali dalam sepekan terakhir. Sementara, curah hujan seharusnya sudah mulai mengecil menjelang musim kemarau.
Penyebab Cuaca Tak Tentu
BMKG Juanda memiliki penjelasan atas kondisi cuaca yang tak menentu di Jawa Timur. Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Sidoarjo Teguh Tri Susanto, menyebut jika fenomena ini disebabkan oleh La Nina. Yaitu, fenomena pendinginan Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah, di bawah kondisi normalnya.
Selain La Nina, ada pula gelombang atmosfer Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah Jawa Timur yang sedang aktif. Sehingga mempengaruhi pertumbuhan awan dan meningkatkan potensi curah hujan. "Dan anomaly SST +1.0 s/d +3.0°C yang mempengaruhi penguapan di sekitar wilayah Laut Jawa," katanya dikutip dari detik.com, Kamis 26 Mei 2022.
BMKG memprediksi, cuaca yang tidak menentu ini akan berlangsung hingga Jumat, 27 Mei 2022, selama gelombang Rossby dan Kelvin masih aktif.