Cuaca Hari Ini, Panas di Surabaya dan Potensi Banjir di Jabar
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca akan didominasi cerah dengan sebagian wilayah hujan ringan di Jawa Timur, Jumat 19 Mei 2023 hari ini. Namun sejumlah provinsi lain diprakirakan dilanda hujan deras dan potensi banjir.
Cuaca Jawa Timur
Dilansir dari laman BMKG Juanda, Jawa Timur didominasi cuaca cerah pada pagi hari.
Hujan ringan mulai turun di beberapa daerah, selepas siang, sekitar pukul 13.00 WIB. Sejumlah wilayah diprakirakan mengalami hujan ringan antara pukul 13.00 hingga 19.00 WIB, Jumat hari ini.
Beberapa wilayah yang diprakirakan mengalami hujan ringan antara lain Blitar, Kediri, Malang, Lumajang, Jember, Bondowoso, Madiun, Magetan, Bangkalan, dan Kota Batu.
Sebagian besar wilayah lain, diprakirakan mengalami cerah dan berawan sepanjang hari. Seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Bojonegoro, Lamongan, Pasuruan, juga Probolinggo.
Sedangkan suhu di Jawa Timur berentang antara 16 derajat Celsius di Kota Batu dan suhu terpanas mencapai 33 derajat Celsius di Pulau Bawean, Gresik, Lamongan, Jombang, Kota Mojokerto, Sidoarjo, dan Surabaya.
Banjir di Jawa Barat
Sementara, sejumlah wilayah lain berpotensi mengalami hujan lebat hingga bencana banjir, Jumat, 19 Mei 2023 hari ini.
Di antaranya di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku dan Papua Barat, dikutip dari Antara.
BMKG mengingatkan, sejumlah wilayah berpotensi mengalami banjir, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah dan Papua Barat.
Ada pula potensi angin kencang dengan kecepatan lebih dari 45 km per jam. Di antaranya di Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat.
Angin kencang dan hujan, disebabkan pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi.
Sirkulasi siklonik terpantau di perairan timur Filipina dan di Samudera Hindia barat Sumatera yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Utara Kalimantan, dari Sulawesi Tengah hingga Laut Sulawesi, serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Samudera Hindia barat Bengkulu dan di perairan timur Filipina.
Daerah konvergensi juga terpantau memanjang di Aceh, di Sumatera Barat, di Bengkulu, di Jambi, di Belitung, di Jawa Timur, dari Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Timur, di Sulawesi bagian tengah, di perairan selatan Sulawesi Tenggara, di Papua Barat, di Papua dan dari Laut Arafura hingga Papua Barat serta daerah konfluensi di Laut Natuna dan Kepulauan Riau.
Advertisement