Cuaca Ekstrem, Harga Ikan Melambung di Probolinggo
Sejak sekitar sepekan ini, cuaca ekstrem melanda perairan laut sehingga nelayan diminta waspada melaut. Hasil tangkapan nelayan pun berkurang sehingga mendongkrak harga ikan di Pasar Ikan Mayangan (PIM), Kota Probolinggo.
Mengutip data yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pihak Unit Pelaksana Teknik (UPT) Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan mengingatkan, risiko yang dihadapi nelayan yang nekat melaut. Kondisi cuaca ekstrem ini diprediksi terjadi hingga 17 Februari 2023 mendatang.
“Badai petir, hujan, guntur dan gelombang tinggi akan terus terjadi. Kami imbau nelayan berhati-hati saat melaut,” kata Kepala UPT PPP Mayangan Probolinggo, Muh. Ichsan Budianto, Senin, 13 Februari 2023.
Ichsan menjelaskan, berdasarkan data BMKG, gelombang laut dengan arah angin utara dan timur laut sekitar jalur pelayaran domestik berada pada ketinggian 1,5 meter disertai angin kencang.
Kondisi ini menyebabkan pembentukan masa udara yang menimbulkan pertumbuhan awan-awan. Kelembaban udara cukup tinggi di bagian atas juga menimbulkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif yang membuat badai guntur atau petir,” katanya.
Cuaca ekstrem pun berdampak pada menurunnya hasil tangkapan nelayan. Minimnya hasil tangkapan akhirnya mendongkrak harga ikan melambung seperti di Pasar Ikan Mayangan (PIM).
Harga ikan yang melambung tinggi terutama pada jenis ikan dasar laut (kedalaman 50 meter). Ikan dorang misalnya, yang awalnya Rp40.000 naik menjadi Rp60.000 per kilogram (kg).
Ikan kakap dan kerapu yang awalnya Rp60.000 naik menjadi Rp70.000 per kg. Sedangkan ikan tengiri naik dari Rp100.000 menjadi Rp120.000 per kg.
“Ya, sejak sekitar seminggu lalu, harga ikan naik antara Rp5.000 hingga Rp30.000 per kilogramnya,” ujar Toni Iskandar, pedagang ikan di PIM. Hal terkait dengan minimnya pasokan ikan dari nelayan ke pasar yang terletak di sebelah selatan pelabuhan perikanan.
Memang sebagian besar nelayan masih tetap mencari ikan, tetapi di peraiaran pinggiran yakni, paling jauh 10 mil laut. Hasil tangkapan nelayan di pinggiran ini jenis ikan tongkol dan mangla.
“Ikan tongkol pun turun, dari Rp20.000 menjadi Rp12.000 karena pasokan dari nelayan lumayan banyak,” kata Suyatni, pedagang ikan.
Jenis-jenis ikan yang stoknya melimpah ini akhirnya menjadi sasaran warga yang berbelanja di pasar ikan. “Lebih baik beli ikan laut yang harganya murah, toh rasanya juga lezat,” ujar Ny. Mila, warga Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.
Advertisement